Pratama Arhan Jadi Sasaran Bully Netizen, Ibunda Teteskan Air Mata
- pssi.org
Blora – Pratama Arhan kembali menjadi sasaran bully netizen Indonesia. Di media sosial, bek sayap kiri Indonesia U-23 itu mendapat banyak kritik dan hujatan. Itu terjadi setelah dia melakukan gol bunuh diri saat Garuda Muda kalah 0-2 dari Uzbekistan U-23 dalam semifinal Piala Asia U-23.
Netizen Indonesia melampiaskan kekecewaan atas kekalahan itu kepada Pratama Arhan. Komentar negatif bisa terlihat dari media sosial mantan pemain PSIS Semarang tersebut.
Apa yang sedang menimpa Arhan itu membuat keluarganya sedih sekaligus kecewa. Surati, ibunda dari pemain berusia 22 tahun itu sampai meminta maaf kepada publik.
"Mohon maaf atas kesalahan anak saya. Tolong para pendukung jangan dibully Arhan. Kita sudah berjuang maksimal hingga di titik ini,’’ ucap Surati saat ditemui di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora Jawa Tengah, Rabu 1 Mei 2024.
Surati tak kuasa menahan air mata ketika membaca komentar-komentar negatif yang diterima sang anak. Dia sedih karena Arhan harus menerima perlakukan tidak menyenangkan seperti itu.
"Saya mohon kepada netizen untuk berhenti membully Arhan. Dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk Timnas Indonesia. Kita harusnya saling mendukung, bukan malah menjatuhkan," ujar Surati.
Yang membuat Surati agak lega adalah Arhan sudah bisa lepas dari tekanan ini. Dia melihatnya saat melakukan video call dengan sang anak.
"Tadi malam Arho (sapaan Arhan) sudah video call sama ibu, dan alhamdulillah sudah bisa tersenyum," ucapnya.
Surati menjelaskan bahwa setiap pemain memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Harusnya tidak boleh selalu menyalahkan mereka atas kekalahan tim.
"Kita harusnya tetap memberikan dukungan dan semangat kepada mereka agar mereka bisa terus berprestasi," imbuhnya.
Surati berharap, Arhan dan kawan-kawan mampu menghadapi perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 dengan tenang. Sehingga bisa menyabet tiket ke Olimpiade 2024 Paris.
"Harapannya seperti itu. Sebagai orang tua bisa mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Sekali lagi mohon maaf atas kesalahan anak saya, tolong jangan dihujat. Mari saling didukung," terangnya.
Laporan Agung