2 Kesalahan Fatal Persija saat Kalah dari Arema FC
- instagram.com/persija
Bali – Persija Jakarta menelan kekalahan dalam pertandingan pekan ke-26 Liga 1 2023/2024 menghadapi Arema FC. Bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Senin sore WIB 26 Februari 2024, tim berjuluk Macan Kemayoran takluk dengan skor 2-3.
Persija unggul ketika pertandingan baru berjalan 12 menit lewat Marko Simic. Namun Arema FC berhasil membalikkan kedudukan di babak pertama berkat dua gol yang dicetak oleh Dedik Setiawan.
Di babak kedua, Simic mencetak gol balasan. Sayang selang dua menit kemudian, Muhammad Ferarri mendapat kartu merah. Pelatih Thomas Doll mengatakan, kekurangan jumlah pemain membuat timnya sulit untuk menemukan permainan terbaik.
Arema FC bisa memanfaatkan situasi tersebut. Charles Lokolingoy membuat pertandingan berakhir dengan skor 2-3 setelah menceploskan bola ke dalam gawang Persija pada menit 78.
"Kami sempat membuat kedudukan 2-2, tapi kemudian kartu merah. Kami harus main dengan tiga pemain belakang dan bermain bola-bola jauh. Sangat sulit untuk menemukan kembali permainan setelah kartu merah," kata Doll dalam konferensi pers usai pertandingan.
Juru taktik asal Jerman itu menilai para pemainnya tidak tampil pada level yang seharusnya. Mereka membiarkan Arema FC bisa mencetak gol dengan mudah. Padahal lawan tidaklah kuat, dan di atas kertas anak asuhnya bisa kontrol pertandingan.
"Ini bukan level yang baik untuk bermain. Banyak kesalahan dan Anda membiarkan gol lawan yang mudah. Ini bukanlah lawan yang kuat. Ini adalah pertandingan yang bisa dikontrol tapi tidak dijalani dengan baik," tutur Doll.
Konsentrasi yang buruk dan kesalahan individu para pemain Persija adalah dua hal yang disorot oleh Doll. Menurut dia, itulah yang menjadi sebab mereka harus menelan kekalahan dari Arema FC.
Doll meminta maaf kepada para suporter Persija. Apa yang ditampilkan oleh anak asuhnya tidaklah cukup, tapi hasil buruk ini harus diterima.
"Anda bisa minta maaf kepada suporter di Jakarta yang menonton lewat televisi. Situasi ini terjadi karena konsentrasi dan kesalahan individu. Bukan karena kami main di Bali dan tidak ada orang di stadion, karena Arema FC juga mengalaminya. Ini tidak cukup, dan ya inilah yang terjadi," ujarnya.