Suporter PSMS Medan Tuntut Komdis PSSI Sanksi Tegas Persiraja

PSMS Medan dilempari botol air mineral oleh pendukung Persiraja Banda Aceh.
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

Medan – Insiden kerusuhan terjadi usai laga Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan, dengan skor hasil 0-0 dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Sabtu Malam, 18 November 2023. Suporter PSMS minta ketegasan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadap tim tuan rumah.

Hal itu, diungkapkan oleh Pembina PSMS Medan Fans Club (PFC), Hendra Manatar Sihaloho. Ia menilai sudah tidak dibenarkan lagi pola apa dilakukan manajemen hingga Persiraja Banda Aceh, yang memukuli hingga melempari pemain PSMS Medan dengan botol air mineral.

"Persiraja bukan ngajak main bola lagi, tapi ngajak berantam. Kalau ngajak berantem, anak Medan biar tahu, kita jangan dipancing. Sedih kita lihat ini seperti Rachmad Hidayat dipukuli," sebut Hendra kepada VIVA, Minggu 19 November 2023.

Hendra mengungkapkan pada tanggal 25 November 2023. Persiraja akan melakoni laga tandang melawan Sada Sumut FC di Stadion Baharoeddin Siregar, Kabupaten Deli Serdang. 

Hendra dengan tegas ultimatum Komdis PSSI harus memberikan sanksi tegas paling lama 24 November 2023 mendatang. Bila tidak, akan berdampak dengan hal-hal tidak diinginkan.

"Kalau tidak tegas komdis, biar kita sambut Persiraja di sini (Sumut). Sebelum melawan Sada Sumut FC, komdis harus bertindak. Jangan sampai amarah kawan-kawan di Medan ini, membludak karena tidak ada sanksi tegas. Kita Sambut Persiraja di Deliserdang," tegas Hendra.

Dengan peristiwa dilakukan manajemen hingga suporter Persiraja, membuat catatan kelam dunia sepakbola di Indonesia ini. Hendra mengatakan disini peran besar Komdis memberikan sanksi tegas terhadap klub bola asal Kota Banda Aceh itu.

"Seharusnya, komdis harus memberikan tindakan tegas langsung, kalau bisa diskualifikasi saja kalau perlu. Mana ada sepakbola seperti itu, itu pidana sudah jelas. Kita tidak mau seperti itu," jelas Hendra.

Pendukung Persiraja menahan bus PSMS Medan di Stadion Harapan Bangsa,

Photo :
  • VIVA/Dani Randi

Selain Persiraja, Hendra mengatakan Komdis harus memberikan sanksi tegas terhadap Wakil Presiden Klub Persiraja yang diketahui bernama Yudi Cot Ara (Kana) dan oknum Local Orginazing Committee (LOC) diduga melakukan penganiayaan terhadap Rachmad Hidayat. 

Hendra menilai pihak-pihak melakukan penganiayaan terhadap pemain PSMS Medan tersebut, harus diproses hukum dan dipidanakan. Hal itu, akan memberikan efek jera, tidak cukup diberikan sanksi saja dari Komdis PSSI.

"Kita tidak bisa jamin kondusif, karena tidak ada jaminan sanksi tegas. Bukan Rachmad Hidayat saja, dia itu pakai baju PSMS. Dia Wakil Presiden menganiaya Rachmad Hidayat, tapi yang marah itu masyarakat Kota Medan. Kami harapkan komdis harus memberikan sanksi tegas," sebut Hendra.

Hendra meminta kepada Komdis memberikan sanksi tegas terhadap Wakil Presiden Persiraja Banda Aceh, dengan keputusan tidak boleh terlibat dalam dunia sepakbola Indonesia seumur hidupnya.

"Kalau tidak sanksi tegas, terakhir adalah bar-bar (rusuh). Saya ngenes lihatnya, pemain dipukuli dan ditahan, siapa tidak mengamuk," sebut Hendra.

Insiden dalam Persiraja vs PSMS

Diberitakan sebelumnya, Pertandingan Persiraja Banda kontra PSMS Medan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, berakhir imbang 0-0, Sabtu malam, 18 November 2023. Namun, berakhir dengan insiden kekerasan diterima skuad tim ayam kinantan.

Dalam pertandingan dengan tensi tinggi, dalam pertandingan 'pesta' kartu kuning. Dimana Persiraja 6 kartu kuning dan PSMS Medan, enam kartu kuning. Termasuk, wasit Irfan Wahyu mengeluarkan kartu merah untuk pemain tuan rumah, Muammar. 

Sejak Kick of babak pertama, laga memang berlangsung suhu pertandingan panas. Beberapa kali pemain dari kedua klub bersitegang dan nyaris berujung pada perkelahian. 

Pemain Dianiaya Suporter Persiraja, PSMS Siapkan Langkah Hukum

Photo :
  • VIVA/B.S Putra

Sedangkan, jalannya laga, kedua klub sebenarnya sama-sama mencetak gol lewat pemain asingnya. Persiraja mencetak gol terlebih dahulu lewat Toure. Namun wasit mengangkat bendera tanda offside. 

Begitu juga, PSMS juga mencetak gol lewat Jose Valencia usai memanfaatkan bola muntah dari tangkapan kiper M Fahri. Namun Valencia juga lebih dulu terperangkap offside. Hingga laga usai skor imbang bagi keduanya. 

"Alhamdulillahnya pemain sudah bekerja keras. Tapi kita lihat sendiri seperti ini," ucap Pelatih Kepala PSMS Medan, Miftahudin Mukson dalam sesi konferensi pers, Sabtu malam.

Usai pertandingan, Pemain PSMS Medan sempat tertahan di lapangan. Karena, dilempari menggunakan botol air mineral hingga pemain PSMS, Rachmad Hidayat mengalami penganiayaan.

Pemain PSMS Medan, baru bisa kembali ke Hotel penginapan sekitar Pukul 01.00 WIB atau dua jam usai laga berakhir. Miftahudin menyesalkan aksi teror dan kekerasan dalam laga ini. Yang sangat merugikan kedua tim dampaknya.

"Saya orang Indonesia berusaha memperbaiki sepak bola Indonesia. Tapi kenapa seperti ini," tutur Miftahudin.

Miftahudin menyayangkan insiden tersebut mencoreng profesionalisme kompetisi sepakbola Indonesia. Pelatih yang aktif sebagai prajurit TNI AD ini, menilai pertandingan bukan laga sepakbola melainkan mau perang.

"Pemain saya ada dikeroyok dipukul di ruang sempit seperti ini. Petugas gak ada. Ini mau perang atau main bola," kata Miftahudin.