Upaya Arema Agar Tak Terlalu Lama Jadi Tim Musafir

Komplek Stadion Gajayana, Kota Malang ditutup imbas kasus COVID-19
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Bola – Arema FC terus melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kota Malang untuk merampungkan proses kerjasama pengelolaan Stadion Gajayana. Manajemen Singo Edan telah sepakat untuk melakukan renovasi stadion dalam waktu dekat.

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengatakan, bahwa usai pertemuan dengan Pemkot Malang manajemen diminta membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB). Setelah jadi RAB akan dianalisa bersama apakah sesuai kebutuhan termasuk menyamakan nominal biaya renovasi versi Pemkot Malang.

"Ini kan kami masih pembicaraan dengan Pemkot. Kemarin sudah ketemu Allhamdulillah diskusinya konstruktif banget dan ini kami lagi nyusun anggaran untuk perbaikan itu. Nanti kami serahkan ke Pemkot lagi untuk dianalisa sama mereka," kata pria yang akrab disapa Inal ini, Selasa, 23 Mei 2023.

Inal mengatakan, bahwa besaran biaya renovasi yang dikeluarkan Arema FC bersifat dana talangan. Besaran nominal renovasi yang dikeluarkan oleh manajemen Arema FC nantinya akan dihitung sesuai harga sewa Stadion Gajayana. Rencananya awal Juni progres renovasi akan segera dimulai.

"Nanti besarannya akan di kompensasikan dalam bentuk kerjasama pengelolaan. Target nya akhir Mei ini PKS (perjanjian kerjasama) sudah bisa rampung dan awal Juni kita sudah bisa jalan renovasi," ujar Inal.

Arema FC sendiri kini bakal menjadi tim musafir di awal kompetisi Liga 1 musim 2023/2024. Sedangkan Liga 1 sendiri dijadwalkan kick off pada pertengahan Juli 2023.

Inal membenarkan bahwa sebagai alternatif sembari menunggu progres renovasi Stadion Gajayana. Mereka harus mencari homebase di luar Malang untuk Dendi Santoso Cs.

Tim Singo Edan membidik sejumlah tempat untuk homebase salah satunya adalah Bali. Sebab, rencananya Arema FC akan bermain di luar untuk 3 hingga 4 laga kandang di awal musim Liga 1 2023/2024.

"Artinya kami tidak bisa pakai itu karena masih dalam renovasi. Makanya kami harus mencari alternatif stadion (di luar Malang) mungkin untuk 3 sampai 4 home kami di awal musim," ujar Inal.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Baihaqi mengatakan, mereka kini sedang mencari titik temu pola pemanfaatan aset milik daerah karena Stadion Gajayana milik Pemkot Malang. Pemkot Malang dan Manajemen Arema FC akan mengacu pada Permendagri 19 tahun 2016 tentang pedoman pengelolaan barang milik daerah.

"Ada progres dan masukan dari kedua belah pihak sudah ada titik temu. Arema kami minta menyusun RAB untuk melakukan perbaikan Stadion. Titik utamanya singel seat (kursi) dan lampu. Dalam minggu ini akan dihitung angkanya (nominal) baru diserahkan kembali ke Pemkot. Lalu akan kita hitung dulu," kata Baihaqi.