Jurus Ampuh Ketum PSSI Luluhkan FIFA

Ketum PSSI dan Presiden Joko Widodo di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan
Sumber :
  • Yeni Lestari

VIVA Bola – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mendapatkan apresiasi dari beberapa pihak usai Indonesia tidak disanksi berat oleh FIFA.

Kemampuan lobi internasional Erick, disebut sebagai salah satu jurus ampuh untuk meluluhkan FIFA.

Erick disebut memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai negosiator yang sangat piawai. 

Dengan kepiawaian bernegosiasi tersebut, membangun kepercayaan sehingga Indonesia tidak diberi sanksi berat oleh FIFA.

"Erick  mampu meyakinkan FIFA bahwa di bawah kepemimpinannya transformasi sepak bola di Indonesia dapat terwujud," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Wawan Mas'udi, dalam keterangan yang diterima VIVA.

"Bahkan tak hanya meyakinkan FIFA, Erick juga mampu menyelamatkan kredibilitas Indonesia di dunia internasional akibat batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U20. Ini membuktikan keahlian Erick khususnya dalam bernegosiasi,”sambung Wawan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), 80,6% responden menilai Ketua PSSI Erick Thohir sudah berupaya secara optimal agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Sedangkan pada simulasi tiga nama capres yang dilakukan LSI, Prabowo Subianto unggul 30.3% (Februari 26.7%). Kemudian Ganjar Pranowo 26.9% (Februari 35%), dan Anies Baswedan 25.3% (Februari 24%).

Merosotnya nama Gubernur Jawa Tengah tersebut diduga karena pernyataan Ganjar Pranowo terkait timnas Israel sehingga FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Ganjar Pranowo sebagian besar responden sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20

Keberhasilan dalam menyelamatkan sepak bola dan kredibilitas Indonesia ini menurut Wawan berpotensi meningkatkan elektoral Erick. 

Sebab masyarakat pencinta bola di Indonesia jumlahnya sangat besar. Namun demikian dampak elektoral tersebut dikatakan Wawan belum akan dapat terjadi dalam waktu dekat. 

Sebab sampai saat ini masyarakat dan pencinta sepak bola Indonesia masih dalam tahap recovery dari kekecewaan pasca batalnya Piala Dunia U20.

Agar sentiment keberhasilan dalam menyelamatkan sepak bola dan kredibilitas Indonesia ini memberikan daya ungkit elektoral bagi Erick, ia harus dapat segera menyampaikan kepada publik mengenai rencana besarnya penggembangan sepak bola Indonesia pasca terhindar dari sanksi berat FIFA. 

Erick juga harus bisa menjelaskan langkah kongkrit yang akan dilakukan PSSI agar Indonesia dapat kembali dipercaya FIFA untuk menyelenggarakan event internasional lainnya. 

Blue print penggembangan dan transformasi sepak bola yang diserahkan PSSI ke FIFA juga harus bisa dijelaskan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami.

Sehingga nantinya transformasi dan penggembangan sepak bola di Indonesia mendapatkan dukungan masyarakat.

“Masih banyak event internasional FIFA yang bisa diambil Indonesia di masa mendatang. Sehingga publik percaya Erick tengah melakukan sesuatu yang besar untuk sepak bola dan bangsa Indonesia," kata Wawan.

"Setelah itu semua dijalankan, potensi daya ungkit elektoral baru dapat dilihat. Setidaknya publik dapat melihat bahwa Erick merupakan sosok yang tepat memimpin PSSI," ucapnya.

Selain itu, lanjut Wawan, Erick harus terus memberikan perhatian dan empati kepada keluarga dan korban sepak bola di Kanjuruhan. 

"Dengan cara menjelaskan kepada publik mengenai blue print transformasi serta penggembangan sepak bola dan memberikan perhatian kepada korban Kanjuruhan diharapkan mampu menghasilkan dampak elektoral,” tutur Wawan.

Kemampuan negosiasi dan dapat membangun kepercayaan internasional ini dinilai Wawan sangat dibutuhkan oleh calon pemimpin nasional mendatang. Ini disebabkan Indonesia selalu berada di dalam lingkar geo politik global yang sangat strategis.

Sehingga kapasitas dan kapabilitas pemimpin nasional dalam negosiasi serta membangun kepercayaan mutlak dimiliki.

Menurut Wawan Erick saat ini sudah membuktikan bahwa ia mumpuni untuk melakukan negosiasi dan membangun kepercayaan internasional.

“Saya kira bukti kepiawaian Erick dalam bernegosiasi dan membangun kepercayaan internasional tak hanya di bidang olahraga saja. Tetapi di bidang ekonomi dan pada saat pandemi COVID-19 Erick juga membuktikan keberhasilannya dalam bernegosiasi dan membangun kepercayaan internasional," ucapnya.

"Mulai dari pengadaan vaksin, fasilitas lain yang dibutuhkan dalam penanganan pasien COVID-19 bahkan hingga pemulihan ekonomi paska pandemi,” pungkas Wawan