LIB: Liga 2 Kembali Bergulir 24 Februari 2023, Tapi...
- VIVA / Robbi Yanto
VIVA Bola – Owner meeting Liga 2 2022/2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa 24 Januari 2022, menghasilkan kesepakatan melanjutkan kembali kompetisi.
Owner meeting dihadiri 26 klub. Dua lainnya abstain, yakni Sriwijaya FC dan Persiraja Banda Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, turut hadir perwakilan PSSI, yakni Sekjen Yunus Nusi dan Exco PSSI Endri Erawan. Sedangkan dari pihak LIB ada Direktur Utama Ferry Paulus dan Direktur Operasional PT LIB Sudjarno.
Ferry Paulus mengatakan, dari klub-klub yang hadir dalam rapat ini, dipastikan sebanyak 15 tim meminta kompetisi dilanjutkan. Namun, terkait lokasi belum diputuskan karena hasil rapat ini bakal dibahas lagi oleh PSSI.
“Keputusan tadi mayoritas klub menginginkan Liga 2 lanjut dengan sistem bubble. Rencananya kick off pada 24 Februari. Nantinya, kompetisi berhenti saat bulan puasa, karena memang infrastuktur kurang memadai sesuai risk assisment Mabes Polri," kata Ferry.
"Setelah itu dilanjutkan sesudah Lebaran (Idul Fitri). Lalu seletela itu babak 8 besar sampai final dan tuntas pada akhir Juni atau awal Juli,” kata Ferry Paulus.
Ferry mengatakan, dipilihnya tanggal 24 Februari harapannya agar tim-tim bisa mempersiapkan diri dengan baik. Pasalnya, beberapa klub Liga 2 sudah ada yang dibubarkan.
Ferry juga mengatakan lanjutan Liga 2 bakal dicarikan solusi terbaik karena Indonesia juga bakal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Kick-off sebelum Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Setelah itu selesai 11 Juni, kemudian lanjut dengan format 5 besar dan selesai di akhir Juni atau awal Juli 2023," tuturnya.
Tapi, meski klub dan PT LIB sudah memutuskan untuk kembali menggulirkan kompetisi, Ferry mengatakan terkait keputusan resminya tetap bakal ada di Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.
“Keputusan ini dibawa ke KLB PSSI pada tanggal 16 nanti. Operatornya seperti apa nanti belum tahu,” kata Ferry.
“Area-area sistem bubble juga masih sekedar opsi dari Sumatra, Jawa, hingga daerah lain. Namun karena memikirkan segi jarak yang efesien, opsi utama Jawa Tengah,” tambahnya.