Evaluasi Sistem Bubble Liga 1, Penyakit Itu Bernama Wasit
- instagram.com/baliunitedfc
VIVA – Liga 1 2022/2023 yang digelar dengan sistem bubble memasuki pekan ke-17. Kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Tanah Air itu saat ini dijadwalkan berakhir pada 24 Desember 2022.
Liga 1 2022/2023 sempat vakum selama dua bulan lebih akibat dari tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang tewas dan luka-luka.
Setelah melewati proses pengkajian ulang dan evaluasi, Liga 1 2022/2023 akhirnya dilanjutkan kembali sejak5 Desember 2022.
Namun, kompetisi dilanjutkan tidak menggunakn sistem home and away, melainkan dengan sistem bubble di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Operasional LIB, Sudjarno, mengatakan sistem bubble yang diterapkan sudah berjalan dengan baik.
Terkait pertandingan, Sudjarno mengatakan persaingan berjalan sehat. Kejar-kejaran poin di klasemen juga membuat laga berlangsung menarik.
"Sejauh ini, tinggal satu pekan lagi dan semua berjalan bagus, on time, dan proses yang terkait dengan hal-hal yang baru yang jadi bagian dari transformasi sepakbola nasional juga kami ikuti. Terkait perizinan, assessment stadion-stadion, tahapan itu kami penuhi semua, sampai akhirnya diizinkan bubble tanpa penonton," kata Sudjarno.
“Sementara terkait pertandingan cukup bagus. Peringkat satu bergantian, termasuk persaingan di klasemen bawah. Beberapa tim mengkhawatirkan, tapi masih ada putaran kedua, dan itu masih bisa berubah," sambungnya.
Meski demikian, Sudjarno tak memungkiri ada beberapa aspek yang harus dievaluasi, dan satu di antaranya terkait kinerja wasit.
Sejumlah keputusan sang pengadil lapangan kerap menjadi sorotan. Bahkan, tak jarang para pelatih klub memberikan kritik pedas pada keputusan mereka.
Belum lagi, potongan video yang memperlihatkan keputusan janggal beredar massif di dunia maya.
Terkait hal itu, Sudjarno mengatakan pihaknya sudah berkirim surat kepada PSSI. Sebab, untuk pemilihan penugasan wasit merupakan wewenang dari PSSI.
“Tapi memang beberapa hal perlu dievaluasi. Seperti yang jadi sorotan adalah wasit. Penugasan wasit memang dari federasi. PT LIB sudah menyurati federasi untuk evaluasi wasit atas seizin Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus," kata Sudjarno.
" PT LIB sudah bersurat ke federasi untuk meningkatkan kinerja wasit di sisa waktu bubble ini, karena sebelumnya cukup bagus tapi di bubble ada banyak komplain dan itu akan kami benahi,” lanjut Sudjarno.