LPSK: Ada Tembakan Gas Air Mata Berlebihan di Kanjuruhan
- vstory
VIVA Bola – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan jiwa. LPSK menemukan sebuah video eksklusif memperlihatkan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang dipicu tembakan gas air mata.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan tembakan gas air mata itu dilakukan dalam dua jeda. Rentetan tembakan pertama dan kedua dengan jarak hanya 1 menit 25 detik.
"Artinya pada situasi ini yang terlihat bahwa ada penggunaan gas air mata yang berlebihan, karena sudah tidak ada massa penonton yang turun ke lapangan," ujar Edwin dalam konferensi pers melalui Zoom meeting, Kamis 13 Oktober 2022
Kemudian, lanjut dia, baru ada pergerakan massa dari utara ke timur antara tribun 7 dan 6 mengarah ke tengah lapangan. Namun, dia menyebut penonton yang masuk tidak lebih dari 100 orang. "Situasi yang masih bisa dikendalikan," ucapnya.
Karena dihujani gas air mata, massa memprovokasi dengan melempar aparat. Petugas keamanan itu langsung mundur ke arah VVIP. Kemudian, dibalas dengan aksi tembakan gas air mata. Beberapa penonton, kata Edwin, terlihat berupaya menenangkan Kepolisian namun tidak dihiraukan.
"Ada aparat pakai rompi hijau, seragam dan tameng di sebelah kiri depan VVIP seperti membentengi diri dan ada pelemparan dari massa dan ada juga massa yang menenangkan. Dan di sisi Selatan ada suara tembakan dan asap mengepul," ungkap Edwin.
Edwin menyebut ada pula tampak tembakan gas air mata berwarna merah melayang dari lapangan ke arah tribun 2. Kemudian, ada juga kepulan asap di tribun Selatan. Padahal massa tidak terlihat hendak turun ke lapangan.
"Tapi, ada arah asap ke tribun Selatan. Tribun Selatan itu pintu 11, 12, 13, 14. Makanya, kita dengar ada banyak jatuh korban jiwa dari tribun Selatan ini," kata Edwin.
Sebelumnya diberitakan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menerima keterangan dari beberapa saksi tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dari keterangan saksi tersebut, melihat gas air mata ditembakkan oleh aparat kepolisian ke arah parkiran stadion Kanjuruhan.
Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu mengatakan pihaknya mendapatkan beberapa keterangan saksi pada saat tragedi Kanjuruhan. Ada satu saksi, kata Edwin, yang tidak disebutkan identitasnya, saksi tersebut selamat dalam peristiwa itu.
Saksi tersebut berada di posisi tribun 4 dan dia menyaksikan tembakan gas air mata ke arah tribun 4. Diketahui, tribun 4 merupakan tribun penonton pertandingan dengan berdiri.
"P5 ini ada di posisi tribun 4, dia melihat dan menyaksikan tembakan ke arah penonton yang duduk di bagian tribun Timur. Kemudian dia juga menyaksikan tembakan gas air mata ke arah penonton di tribun 4 yang berdiri," kata Edwin.
Setelah melihat kejadian tersebut, saksi kelima itu berusaha menyelamatkan diri dan berhasil keluar dari stadion. Saksi itu, lanjut Edwin, berhenti sejenak di area parkiran motor dan melihat petugas keamanan menembak gas air mata ke arah parkiran tersebut.
"Saksi P5 ini berhasil keluar dan berada di parkiran motor. Saat berada di parkiran motor itu, dia menyaksikan petugas menembakkan gas air mata dari arah tribun VIP ke arah parkiran motor," ucap Edwin.