PSSI Sudah Kirim Laporan ke FIFA soal Tragedi Maut Kanjuruhan
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – PSSI telah memberikan laporan terkait tragedi maut di Kanjuruhan kepada badan sepakbola dunia, FIFA. PSSI saat ini masih melakukan investigasi untuk mengusut peristiwa tersebut.
Tragedi maut Kanjuruhan terjadi setelah laga pekan kesebelas Liga 1 2022/23 yang bertajuk derby Jawa timur antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu malam WIB, 1 Oktober 2022.
Arema kalah 2-3 dari Persebaya dalam pertandingan tersebut. Tidak puas dengan hasil itu, suporter tuan rumah turun ke lapangan setelah laga usai hingga terjadi kericuhan yang tidak terhindarkan.
Suporter dan polisi bentrok di lapangan, sampai-sampai pohak aparat keamanan melepas gas air mata.
Korban tewas berjatuhan sampai ratusan orang, akibat sesak nafas dan terinjak-injak saat berkerumunan kesulitan keluar dari stadion.
Tragedi maut Kanjuruhan menjadi duka bagi sepakbola Indonesia dan dunia. Apalagi, Indonesia nanti akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Mei hingga Juni mendatang. Nah, bagaimana nasibnya?
"Kami sudah berkomunikasi terus-menerus dengan FIFA bahkan tadi pagi kami sudah sampaikan laporannya karena FIFA minta untuk diberikan laporan. Ini kejadian luar biasa," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, dalam jumpa pers di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu 2 Oktober 2022.
"Kami akan menunggu hasil investigasi dari PSSI, pihak kepolisian, apapun hasilnya. Tunggu sore atau malam ini," ujarnya.
Yunus Nusi melanjutkan, FIFA tidak akan terburu-buru mengambil keputusan. Dirinya pun menjelaskan, bisa saja FIFA langsung datang ke Indonesia untuk melihat langsung perkembangan investigasi tragedi maut Kanjuruhan.
"Ini perhatian semua pihak termasuk PSSI yang sangat terkena dampak ini tetapi kami tetap akan berkomunikasi terus-menerus dengan FIFA untuk menjelaskan agar PSSI atau Indonesia tak terdampak dengan sanksi atau yang lain-lain," ucap Yunus Nusi.
"Kita tahu bersama, FIFA-AFC dalam ambil keputusan tidak terburu-buru. Bisa saja, kalau dipandang perlu untuk kepentingan sepakbola dunia, FIFA bisa saja akan berkunjung ke Indonesia untuk secara jelas dan nyata melihat dan mendengarkan kejadian tragedi Kanjuruhan," jelasnya.