PSIM Yogyakarta Berpisah dengan Imran Nahumarury
- instagram.com/psimjogja_official
VIVA Bola – Manajemen PSIM Yogyakarta resmi mengakhiri kontrak Imran Nahumarury sebagai pelatih. Keputusan tak lagi memakai jasa pelatih asal Tulehu ini disampaikan langsung oleh Bima Sinung Widagdo selaku Chief Executive Officer.
Bima menuturkan, manajemen PSIM Yogyakarta telah berembug langsung dengan Imran terkait masa depannya sebagai pelatih tim berjuluk Laskar Mataram ini. Pertimbangannya adalah untuk kebaikan tim dalam mengarungi Liga 2 musim ini.
"Manajemen dan Coach Imran sepakat untuk mengakhiri kerjasamanya di PSIM. Keputusan ini diambil oleh kedua belah pihak untuk kebaikan PSIM ke depannya setelah melalui berbagai pertimbangan," kata Bima, Selasa 13 September 2022.
Meskipun telah mengakhiri kerjasama, namun pihak manajemen menyampaikan ucapan terima kasih atas sumbangsih yang Imran berikan kepada PSIM.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Coach Imran atas kerjasamanya selama ini dan kita harapkan karir Coach Imran berhasil untuk ke depannya," ungkap Bima.
Untuk sementara waktu manajemen menunjuk asisten pelatih Dwi Priyo Utomo sebagai caretaker atau pelatih sementara. Dwi mendapat tugas menahkodai PSIM menghadapi Bekasi FC.
"Untuk persiapan pertandingan menghadapi Bekasi FC, kami menunjuk Assisten Pelatih Dwi Prio Utomo sebagai caretaker" ungkap Bima.
Rentetan Hasil Minor PSIM
Selama melatih PSIM Yogyakarta di Liga 2 musim 2022/2023 Imran telah menjalani tiga kali laga, yakni melawan Persikab Kabupaten Bandung, Nusantara United, dan PSCS Cilacap.
Dari tiga laga ini, Imran belum mampu membawa PSIM meraih kemenangan. Laskar Mataram harus puas dengan hasil tiga kali imbang.
Capaian tiga kali imbang yang didapat PSIM Yogyakarta saat dilatih Imran ini membuat suporter kecewa. Puncak kekecewaan suporter ini dilampiaskan saat PSIM Yogyakarta ditahan imbang 1-1 oleh PSCS Cilacap di Stadion Sultan Agung, Bantul. Minggu 11 September 2022 lalu.
Teriakan 'Imran Out' dikeluarkan suporter PSIM Yogyakarta saat wasit meniup peluit panjang akhir pertandingan. Tak hanya itu para suporter juga melakukan demonstrasi di depan pintu utama Stadion Sultan Agung dan menuntut agar Imran mundur dari kursi pelatih PSIM Yogyakarta.