Alasan Javier Roca Usai Jalani Debut Buruk di Arema

Pelatih Arema FC Javier Roca dan Hasyim Kipuw
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA Bola – Usai menjalani debut buruknya bersama Arema FC. Pelatih Singo Edan Javier Roca mengeluhkan kondisi pemainnya yang kelelahan baik secara fisik maupun mental.

Dia pun mengaku tidak bisa berbuat banyak karena saat ini sudah berada di tengah musim dengan jadwal padat. Pada debutnya Singo Edan kalah 1-2 atas Persib Bandung, di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Minggu, 11 September 2022.

Javier Roca mengeluhkan skuad warisan dari Eduardo Almeida cukup kacau. Bukan perkara materi pemain. Tetapi kondisi pemain yang kelebihan beban selama era Eduardo Almeida. Pemain terus dipaksa berlatih dan bermain tanpa diberi waktu istirahat. Saat dia masuk kondisi fisik dan mental pemain kelelahan.

Pertandingan Arema FC vs Persib Bandung.

Photo :
  • Instagram/@persib

"Iya memang warisan yang saya dapat di sini memang berat. Maringa sakit adductor karena dia over training dan over pertandingan. Ditambah perjalanan pertandingan yang jauh sejak Piala Presiden hingga Liga 1 berjalan," kata Javier Roca.

Dia menyebut, dalam 40 hari terakhir sebelum dirinya menjabat kursi pelatih pemain tanpa henti menjalani pertandingan padat dengan minim rotasi. Lalu masa latihan juga cukup panjang yakni 2,5 jam sekali sesi latihan.

Hasilnya saat dia menjalani debut dia kehilangan separuh kekuatan utama. Mulai dari Johan Alfarizi dan Bagas Adi Nugroho dalam masa pemulihan, Abel Camara Hamstring, Adilson Maringa cedera adduktor, hingga Evan Dimas terserang tipes.

"Setelah saya datang pemain cedera. Ya itu alasan mereka tidak bisa tampil. Ya yang pertama adalah mental dan kedua fisik. Karena secara permainan kita lumayan tadi bisa menguasai bola tetapi kita juga tidak punya tenaga karena pemain kelelahan," ujar Javier Roca.

Javier Roca juga mengatakan, bahwa di masa Eduardo Almeida permainan Arema lebih kepada bola panjang. Di eranya dia meminta pemain lebih bersabar dengan bola pendek dan penguasaan bola.

"Seperti yang kita lihat transisi selama ini, dalam beberapa pertandingan terakhir itu lebih pada long ball. Sekarang kita lebih menyuruh pemain lebih bersabar.Karena ketika kita main long ball itu kita butuh tenaga lebih ekstra lagi di level dimana tenaga mereka pasti berkurang," tutur Javier Roca.