Resmi Menjadi Pemain Ketiga Persija Jakarta, 5 Fakta Hansamu Yama

Pemain Timnas Indonesia, Hansamu Yama Pranata dan Andritany Ardhiyasa
Sumber :
  • affsuzukicup.com

VIVA – Hansamu Yama resmi berseragam Persija Jakarta, setelah didatangkan dari Bhayangkara FC, Rabu 6 April 2022. Hansamu merupakan pemain baru Macan Kemayoran ketiga setelah sebelumnya mendatangkan Firza Andika dan Hanif Sjahbandi.

Hansamu Yama akan menambah kekuatan lini pertahanan Persija musim depan Liga 1 2022/2023. Pemain berusia 27 tahun itu akan berada di Persija Jakarta selama satu musim penuh dengan opsi perpanjangan satu musim.

Seperti diungkapkan langsung lewat Website resmi Persija Jakarta. Hansamu Yama mengungkapkan dua alasan bergabung dengan tim Ibu Kota "Pertama karena Persija adalah tim besar di Indonesia dengan segudang prestasinya. Kedua semua pemain di Indonesia pasti berkeinginan bergabung dengan Persija"

Pemain kelahiran Mojokerto itu menambahkan "Saya salah satu yang beruntung bisa mendapat kesempatan ini. Saya tidak akan menyia-nyiakannya. Karena itulah saya tertarik untuk menjadi bagian dari Persija"

Setelah resmi bergabung dengan Persija Jakarta, Hansamu mengungkapkan targetnya bersama Macan Kemayoran, "Target bersama Persija adalah tampil semaksimal mungkin dan memenangkan pertandingan demi pertandingan bersama hingga menjadi juara. Insyaallah" Tutup Hansamu

Berikut beberapa fakta Hansamu Yama

1. Berlatih di Uruguay

Bek Persebaya Surabaya, Hansamu Yama Pranata.

Photo :
  • Instagram/@officialpersebaya

Hansamu Yama memulai karirnya berawal dari klub SSB lokal yang berada di Mojokerto, setelah penampilan apik bersama SSB Mojokerto, Ia langsung ditarik ke Sociedad Anonima Deportiva (SAD). Hansamu Yama bersama SAD diberikan kesempatan untuk bermain di kompetisi Liga Uruguay, selama tiga tahun bersama SAD, Hansamu Yama pernah mengikuti kompetisi Liga Uruguay U-17 pada musim 2011-2013.

2. Karir di Indonesia

Bek Barito Putera, Hansamu Yama Pranata.

Photo :
  • https://www.instagram.com/psbaritoputeraofficial/

Setelah tiga tahun bersama SAD, berlatih di Uruguay dan mengikuti kompetisi Liga Uruguay U-17. Hansamu Yama kembali ke Indonesia dengan memperkuat Barito Putera pada tahun 2013-2014, setelah itu Hansamu Yama Bermain Untuk Bali United, dan pada akhirnya kembali lagi ke Barito Putera. Ia juga pernah membela beberapa klub lain seperti Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC dan akhirnya sekarang berlabuh di Persija Jakarta

3. Debut Timnas Indonesia

Bek timnas Indonesia U-22, Hansamu Yama Pranata

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhammad Solihin

Tiga tahun menimba ilmu di Uruguay akhirnya membuahkan hasil, Hansamu Yama dipanggil timnas Indonesia U-19 pada tahun 2013, yang pada masa itu dilatih oleh Indra Sjafri. penampilan luar biasa bersama Timnas U-19 membuat pelatih timnas senior Indonesia, Alfred Riedl terpesona dengan penampilan dari Hansamu Yama dan pada akhirnya bergabung dengan timnas senior indonesia untuk berlaga di ajang Piala AFF 2016.

4. Kapten Timnas

Pemain Timnas Indonesia rayakan gol Hansamu Yama ke gawang Timnas Thailand di final leg pertama Piala AFF 2016.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Bermain sangat apik dilini pertahanan Indonesia, membuat Hansamu Yama dipercaya untuk menjadi Kapten Timnas Indonesia, sebelumnya juga Hansamu pernah menjadi wakil kapten di Timnas U-19 di Piala AFF U-19.

Hansamu Yama langsung ditunjuk menjadi Kapten Timnas U-23 di ajang kompetisi Sea Games 2017, kapten Timnas U-23 di ajang PSSI Anniversary Cup 2018 dan Asian Games 2018.

5. Koleksi Kartu

Pemain TImnas Indonesia, Benny Wahyudi dan Hansamu Yama (kanan), ketika menghadapi Vietnam.

Photo :
  • affsuzukicup.com

Sebagai bek tangguh, Hansamu Yama selalu beradu fisik dengan beberapa pemain lawan, namun Hansamu kerap menjadi sorotan, pasalnya sang pemain susah untuk mengatur emosinya. Terlihat saat menghadapi Hongkong di ajang Asian Games 2018 lalu, Hansamu mendapatkan kartu kuning setelah memukul wajah lawan Vasudeva Nunez yang membayangi Hansama di dalam Kotak penalti.

Pada tahun 2017 di ajang Asean Games, Hansamu pernah mendapatkan dua kali kartu kuning yang membuatnya harus absen saat menghadapi Malaysia. Sepanjang karirnya bersama Timnas Indonesia pria kelahiran 16 Januari 1995 itu tercatat sudah mendapatkan enam kartu kuning dan belum pernah mendapatkan kartu merah secara langsung.