Tunggu Tanggal Mainnya! Bambang Suryo Bakal Seret Mafia Bola Indonesia

VIVA – Bambang Suryo, salah satu tersangka kasus pengaturan skor Liga 3, berjanji akan membongkar nama-nama lain yang belum ditetapkan tersangka dalam kasus tersebut. PSSI pun merespons baik hal tersebut karena berharap kasus terungkap tuntas.

Hal itu disampaikan Bambang Suryo saat rilis kasus mafia bola Liga 3 digelar oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur di Markas Polda Jatim di Surabaya, Rabu, 16 Maret 2022. 

Sementara ini, total tersangka kasus itu sebanyak lima orang. “ Nanti lihat saja. Nama-nama masih ada di kantongku," ujar Bambang Suryo.

Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh mengatakan bahwa pihaknya menunggu janji Bambang Suryo yang akan membongkar nama-nama yang terlibat dalam pengaturan skor di Liga Indonesia. Menurut dia, nama tersebut memang harus dibuka.

Hal ini juga bisa dijadikan rujukan mengungkap pengaturan skor yang saat ini bak fenomena gunung es. "Kalau kita memberantas di ujungnya aja, kita rugi. Kita harus sampai ke akar akarnya. Siapa pun di dalam PSSI akan kami ungkap," ujar Riyadh.

Pengacara kondang itu mengapresiasi langkah Polda Jatim yang membongkar kasus mafia bola Liga 3. Dia menyebut pengusutan kasus pengaturan skor yang dilaporkan organisasinya sebagai langkah shock therapy agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depan.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan lima tersangka dalam kasus pengaturan skor Liga 3 ini. Modus para tersangka adalah meminta klub yang disasar untuk mengalah saat bertanding. Iming-iming yang diberikan adalah duit jutaan rupiah.

"Kami amankan lima orang dan dan satu [di antaranya] masih DPO," kata Kepala Bidang Hubungan masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Dirmanto.

Nama Bambang Suryo tidaklah asing dalam perihal kasus pengaturan skor sepakbola Indonesia. Dia kerap tampil di acara televisi nasional.

Awalnya dia mengaku sebagai mantan bagian dari mafia sepakbola Indonesia dan sudah bertobat. Tapi kini Bambang Suryo tak bisa mengelak lagi karen terbukti terlibat di dalamnya.