Tak Pegang Spanduk STOP WAR, Pilar Persib asal Palestina: Tidak Adil
- instagram.com/fifaworldcup
VIVA – Dunia tengah dilanda duka lantaran terjadinya perang antara Rusia dengan Ukraina. Efeknya pun terasa sampai ke sektor olahraga.
Imbasnya, Rusia disanksi dari dunia olahraga. Mereka tak bisa ikut serta di berbagai kompetisi dan turnamen yang ada.
Tak ingin situasi ini berlarut, berbagai kalangan pun mulai menyerukan pesan perdamaian. Tak terkecuali dari Indonesia.
Contohnya pada pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung. Sebelum pertandingan, kedua tim menyerukan pesan damai lewat spanduk bertuliskan 'STOP WAR'.
Seluruh pemain terlihat berfoto sembari memegang spanduk tersebut. Namun, belakangan terungkap jika ada satu pemain yang tak ikut memegang bendera solidaritas itu.
Sosok itu adalah gelandang Persib asal Palestina, Mohammed Rashid. Dia pun menjadi viral akibat dari sikapnya itu.
Tak ingin berlarut, Rashid kemudian buka suara lewat akun Instagram pribadinya. Dia menyatakan ketidaksetujuannya dengan segala bentuk kekerasan termasuk perang.
Dia pun ikut terluka melihat situasi yang terjadi di Ukraina. Namun, dia juga menyoroti standar ganda yang diterapkan oleh FIFA dan berbagai organisasi dunia.
Pasalnya, seluruh federasi, termasuk FIFA, menyatakan olahraga tak boleh dikaitkan dengan politik. Nyatanya, kini mereka semua ikut mengecam Rusia.
Hatinya menjerit mengetahui kenyataan tersebut. Sebab, negaranya juga mengalami serangan militer selama bertahun-tahun dari Israel. Tapi, tak satu pun dukungan yang diberikan pada Palestina.
Justru, ketika ada pihak yang memberikan dukungan, mereka malah disanksi karena dianggap membawa politik ke olahraga. Termasuk FIFA yang juga menerapkan aturan tersebut.
Rashid pun heran dengan sikap plin-plan FIFA yang menerapkan standar ganda. Padahal, Palestina dan negara Timur Tengah lainnya sama-sama menginginkan kedamaian.
Dia pun mencurahkan isi hatinya lewat media sosial.
Berikut isi ungkapan hati Rashid:
Untuk memperjelas, saya tidak setuju dengan perang di Ukraina atau perang apa pun di negara mana pun! Saya menentang semua perang. Beberapa orang mengira saya tidak ikut berfoto karena saya setuju dengan apa yang terjadi di Ukraina. Jelas TIDAK, Nabi Muhammad mengatakan tidak ada perbedaan antara orang Arab dengan non-arab dan tidak juga antara orang berkulit hitam dan putih kecuali dengan ketakwaannya! Tetapi mengapa ketika kita melakukan hal yang sama untuk Palestina, itu menjadi ilegal dan berkata mencampuradukkan sepak bola dengan politik? Mengapa standar ganda? Ini sangat TIDAK ADIL! Kita semua adalah manusia! Kami juga tidak ingin perang di Palestina, Suriah, Yaman, Irak dan lain-lain… jika kits ingin bersimpati dan menunjukkan kemanusiaan, kita harus melakukannya untuk semua orang yang menderita di seluruh dunia, bukan memilih dan memilih! Insya Allah semua perang akan berakhir dan orang-orang di mana pun di dunia dapat aman dan menikmati hidup jauh dari perang.