Persib Tekuk PSS, Performa Teja Paku Alam Tuai Pujian

Kiper Persib Bandung, Teja Paku Alam
Sumber :
  • instagram.com/persib/

VIVA – Persib Bandung berhasil membungkam PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 dengan skor akhir 2-1. Pertandingan kedua tim digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jumat 11 Februari 2021. 

Kemenangan ini membuat Persib naik ke posisi tiga klasemen sementara dengan raihan 46 poin dari 23 pertandingan. Selisih tiga poin dari Arema FC sebagai pemuncak klasemen. 

Dua gol kemenangan Persib dicetak Erwin Ramdani menit 20 dan David Da Silva menit 25. Sedangkan, gol PSS dicetak Wander Luiz menit ke 30 melalui sepakan kerasnya. 

Rahan tiga poin ini disambut bahagia juru taktik Persib, Robert Rene Alberts. Pelatih berusia 67 tahun ini mengaku puas dengan hasil akhir yang diraih timnya. 

Selebrasi David Da Silva usai bobol gawang PSS Sleman

Photo :
  • Instagram: BRI Liga 1

"Selamat untuk Persib yang bisa meraih tiga poin karena itu merupakan target kami,"kata Robert dalam jumpa pers usai pertandingan. 

Robert mengatakan, timnya harus berjuang keras untuk mengalahkan PSS. Sebab, tim berjuluk Elang Jawa itu bermain cukup apik sepanjang pertandingan. 

Akan tetapi, penjaga gawang Teja Paku Alam tampil gemilang. Kiper berusia 27 tahun tersebut kembali jadi pahlawan kemenangan Persib dengan melakukan beberapa kali penyelamatan.

"Saya rasa Sleman meski mereka sedang dilanda masalah tapi tetap bermain dengan baik, memperagakan sepakbola yang bagus dan nyaris di akhir menyamakan kedudukan tapi itu bisa diselamatkan oleh Teja yang kembali memperlihatkan kualitasnya," terangnya. 

Pelatih berpaspor Belanda ini mengatakan Persib seharusnya bisa mengunci kemenangan lebih cepat jika Bruno Cantanhede sukses mengeksekusi tendangan penalti. Pasalnya, saat itu Persib sudah unggul 2-0.

Namun, PSS justru bisa memperpendek jarak menjadi 2-1 lewat sepakan Wander Luiz. Kondisi ini membuat Victor Igbonefo Cs tertekan di babak kedua. 

"Ketika skor 2-0, kami mendapatkan penalti yang jelas itu harus diberikan. Seharusnya kami bisa mengubah angka menjadi 3-0, bukan 2-1. Setelah itu kondisinya mendadak berubah, tim lawan meningkat spiritnya ketimbang tim kami," ungkapnya.