Timnas Indonesia Terbebani Ekspektasi Tinggi di Piala AFF?

Legenda Timnas Indonesia, Rully Nere
Sumber :
  • VIVA/Pratama Yudha

VIVA – Legenda Timnas Indonesia, Rully Nere, menyebut ada potensi skuad Garuda merasakan beban ekspektasi yang tinggi di partai final Piala AFF 2020. Terlebih, banyak yang menjanjikan bonus ketika pasukan Shin Tae-yong juara.

Diungkapkan Rully, ada indikasi mental Evan Dimas cs terpengaruhi ekspektasi tersebut. Apalagi, Indonesia belum sekali pun merasakan juara meski sudah enam kali masuk final.

Selain itu, pria asal Papua juga menyoroti banyaknya pihak yang menjanjikan bonus ketika tim Merah Putih juara. Dikhawatirkan, hal itu semakin membebani mental pemain Indonesia.

Duel Timnas Indonesia vs Thailand.

Photo :
  • https://www.instagram.com/pssi/

"Pasti beban. (Bonus) itu bisa juga jadi semangat, juga bisa jadi membuat terlalu semangat. Ini juga mungkin," tutur Rully kepada wartawan.

Timnas Indonesia kembali merasakan kekalahan pahit usai dihancurkan tim Gajah Perang di leg pertama final turnamen dua tahunan tersebut. Mereka dilibas empat gol tanpa balas dalam duel di National Stadium, Singapura, Rabu 29 Desember 2021.

Kehancuran Indonesia diawali dari gol cepat yang dilesakkan Thailand. Ketika laga baru berjalan dua menit, Timnas Indonesia sudah tertinggal oleh gol Chanatip Songkrasin, Tendangan keras Messi Thailand tak mampu dihalau oleh kiper Indonesia, Nadeo Argawinata.

Thailand kembali membobol gawang Indonesia di menit 52. Kali ini gol lewat skema serangan balik. Lagi-lagi, Chanatip yang membobol gawang Indonesia. Dia lepas dari kawalan setelah menerima umpan dari Supachok Sarachat.

Timnas Indonesia

Photo :
  • pssi

Alih-alih memperkecil kedudukan, gawang Indonesia kembali bobol di menit 67. Kali ini, Supachok Sarachat melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. 

Rapuhnya pertahanan Indonesia dimanfaatkan Thailand di menit 83. Bordin Phala mencatatkan namanya di papan skor. Skor 4-0 untuk kemenangan Thailand bertahan hingga laga usai. Hasil ini membuat misi Indonesia memupus kutukan runner up semakin sulit.

"Kita bisa sampai di final saja sudah jadi sebuah prestasi. Tim manapun berpikir Indonesia sudah out (dari awal). Tetapi, sekarang bisa membuktikan masuk final," tutur Rully.