Reaksi PSSI Soal Wasit Liga 3 Dihajar Pemain Hingga Berlumuran Darah

Wasit Liga 3 zona Sulawesi Selatan dipukuli
Sumber :
  • instagram.com/enrekanginfo

VIVA – Peristiwa memalukan kembali terjadi di sepakbola Indonesia. Wasit Romi Daeng Rewa yang memimpin pertandingan  Liga 3 zona Sulawesi Selatan antara Gasma Enrekang vs Nenne Malomo Sidrap dipukuli hingga berlumuran darah.

Dari video yang viral di Instagram, terlihat bagaimana sejumlah pemain mengerubungi wasit dan melepaskan bogem mentah.

Wasit yang coba melindungi diri sampai terjatuh kena pukulan. Sejumlah aparat keamanan masuk ke dalam lapangan untuk meredakan situasi. 

Tapi ada lagi tambahan sejumlah pemain dari bangku cadangan yang ikut mengejar wasit. Mereka melupakan fair play yang harusnya ditegakkan dalam sebuah pertandingan sepakbola. 

Kejadian ini menambah daftar insiden buruk yang terjadi di Liga 3. Di mana keamanan wasit menjadi amat berbahaya.

PSSI mengutuk kekerasan kejadian mengerikan ini. Sekretaris jendral PSSI, Yunus Nusi mengatakan perbuatan ini tidak bisa ditoleransi lagi. 

Selain akan mendapat hukuman dari Komite Disiplin (Komdis), pemain yang terlibat memukuli wasit juga akan dilaporkan ke kepolisian untuk diproses sesuai aturan yang berlaku.

Yunus juga berharap Komdis Asprov Sulsel untuk menghukum seberat-beratnya kepada semua yang terlibat dalam insiden ini. Apakah itu pemain, klub, maupun ofisial.

Sebab, selain tidak pantas, tindakan pemain itu juga mencederai sportivitas di lapangan. ’Hukum seberat-beratnya. Kelakuan pemain seperti itu tidak pantas dilakukan," kata Yunus Nusi.

"Dengan hukuman berat, akan menjadi efek jera bagi siapapun pemain untuk tidak mencoba melakukan hal yang sama," sambungnya.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga sudah berkomunikasi dengan Sekum Asprov PSSI Sulsel Ahmadi Jafri untuk mengetahui kejadian ini. 

Sekjen PSSI, Yunus Nusi

Photo :
  • PSSI

Dalam keterangannya, Ahmadi menjanjikan akan menghukum berat semua yang terlibat dalam insiden ini, termasuk melaporkannya ke polisi.

‘’Saya ingin semua wasit yang bertugas di lapangan dilindungi. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,’’ imbuh Iriawan.