Jelang Laga Panas, Kenali Awal Mula Istilah 'Ganyang Malaysia'

Pidato Presiden Soekarno dengan kata-kata 'Ganyang Malaysia'
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Rivalitas tinggi senantiasa tersaji saat Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia. Hal itu juga yang bakal menjadi bumbu saat dua tim Melayu ini bertemu di penyisihan Grup B Piala AFF 2020, Minggu 19 Desember 2021.

Ada satu istilah yang sangat lekat dengan pecinta olahraga, padahal ini sebenarnya karena dunia politik. Istilah 'Ganyang Malaysia' senantiasa muncul setiap Indonesia bisa menaklukkan Malaysia di dunia olahraga.

Timnas Indonesia vs Timnas Vietnam di Piala AFF 2020

Photo :
  • Twitter/@affsuzukicup

Sebenarnya dari mana istilah 'Ganyang Malaysia' muncul? Kata bersejarah tersebut pertama kali muncul dari pidato Presiden Soekarno.

Latar belakang operasi Ganyang Malaysia disebabkan adanya rencana mengenai penggabungan negara-negara bekas jajahan Inggris yang berada di Asia Tenggara menjadi satu negara bernama Federasi Malaysia. Federasi Malaysia terdiri dari Malaya, Brunei, Sabah, Serawak, dan Singapura.

Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Federasi Malaysia apabila mayoritas di daerah yang hendak dilakukan dekolonial memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. 

Pada 16 September 1963, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar. Pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai Persetujuan Manila yang dilanggar dan sebagai bukti kolonialisme dan imperialisme Inggris.

Soekarno Marah

Ketidaksetujuan Pemerintah Indonesia mengenai pembentukan Federasi Malaysia karena Pemerintah Indonesia menganggap bahwa Federasi Malaysia merupakan proyek neo-kolonialisme dan neo-imperialisme dari Inggris yang akan mengepung Indonesia.

Pemerintah Indonesia berspekulasi bahwa pembentukan Federasi Malaysia bertentangan dengan politik Indonesia yang anti kolonialisme dan anti imperialisme dengan berbagai macam bentuknya, pembentukan Federasi Malaysia tidak melalui prosedur dalam hal keterangan-keterangan daerah-daerah koloni dan daerah tak berpemerintahan menurut Resolusi PBB No. 1514.

Demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur yang berlangsung tanggal 17 September 1963, berlaku ketika para demonstran yang sedang memuncak marah terhadap Presiden Soekarno yang melancarkan konfrontasi terhadap Malaysia dan juga karena serangan pasukan militer tidak resmi Indonesia terhadap Malaysia.

Soekarno yang murka karena hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesia yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia.

Soekarno memproklamasikan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato dia yang sangat bersejarah, berikut ini:

Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan, kita hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat dangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku,
aku bakal berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa,
sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang enggan diinjak-injak harga dirinya

Serukan serukan ke seluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini
kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi dan tulang yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat

Yoo...ayoo... kita... Ganyang...
Ganyang... Malaysia
Ganyang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita baja
Peluru kita banyak
Nyawa kita banyak
Bila perlu satu-satu!