Persitara Beberkan Konsep Bisnis Kolaborasi di HIPMI Jaya Talk
- Istimewa
VIVA – Chief Executive Officer (CEO) Persitara Jakarta Utara, Budi Setiawan memaparkan konsep pembangunan klub modern melalui konsep kolaborasi di kegiatan HIPMI Jaya Talk di The Brassey Marina Raya PIK, Penjaringan, Rabu 8 Desember 2021 malam.
Kegiatan yang bertemakan Surviving & Scaling Up Bussines Post Pandemic diikuti 100 anggota HIPMI Jaya. Dalam kegiatan itu juga menghadirkan Rudy Salim, Chairman Rans Cilegon FC, sebagai nara sumber lainnya di sesi bersamaan.
"Sebagai sebuah klub, Persitara hari ini hasil proses akuisisi dari manajemen lama. Kami melihat Persitara dengan sejarahnya layak diselamatkan," ujar Budi membuka paparannya.
Sebagai sebuah manajemen yang baru terbentuk, Budi mengakui pihaknya membutuhkan anggaran tidak sedikit untuk menjaga keberlanjutan klub mengarungi liga. Dicontohkannya, klub Rans Cilegon FC yang digawangi rekan pembicaranya, Rudy Salim membutuhkan anggaran lebih dari Rp 20 milliar untuk mengarungi Liga 2.
Dukungan Publik
Sebagai klub yang memiliki historis dan sudah mengakar, Budi mengaku berupaya memaksimalkan dukungan publik dalam membangun Persitara melalui konsep kolaborasi. Upaya tersebut ternyata gayung bersambut dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan unsur masyarakat.
"Wali Kota Jakarta Utara mendukung penuh upaya kami. Demikian juga Forum RT/RW sebagai struktur sosial masyarakat mendukung penuh," tambahnya.
Tidak sekedar dukungan kosong, ditegaskan Budi, saat ini Ketua Forum RT/RW Jakarta Utara, Suaib menjabat sebagai Manajer Tim dan sponsorship klub. Selain memberikan dana cash, sponsorship Forum RT/RW juga memberikan akomodasi tim seperti mess dan konsumsi harian pemain.
"Gubernur DKI juga sudah menyatakan dukungannya dan Stadion Tugu akan direvitalisasi menjadi home base kami. Tadi sudah sampai bahas teknis bersama Dispora," tegasnya.
Ketua Umum HIPMI Jaya, Sona Maesana mengatakan, prinsipnya keberadaan HIPMI bertujuan menyebarkan virus semangat kalangan muda membangun usaha. Kemudian di tengah situasi Pandemi, diakuinya dibutuhkan berbagai terobosan agar usaha bisa bertahan.
"Kehadiran pembicara ini menjadi pembelajaran bagaimana mampu bertahan dan bisa mengembangkan usahanya di tengah pandemi," ucapnya.