Tekanan dari Luar Lapangan Jadi Beban PSS Sleman

Pemain PSS Sleman, Irfan Jaya dan Juninho.
Sumber :
  • Instagram/@pssleman

VIVA – PSS Sleman kembali mengalami kekalahan dalam lanjutan Liga 1 2021/22 usai ditekuk Bali United dengan skor 0-2 di Stadion Manahan Solo, Rabu malam, 27 Oktober 2021.

Kekalahan ini menjadi kekalahan beruntun yang diraih PSS Sleman. Sebelumnya kala menghadapi Persib Bandung, Elang Jawa juga takluk dengan skor 2-3.

Menanggapi hasil yang diraih anak asuhnya, pelatih PSS Sleman Dejan Antonic angkat bicara. Dejan berkilah, bahwa situasi anak asuhnya dalam tekanan yang berat, terutama dari faktor di luar lapangan.

Pelatih PSS Sleman, Dejan Antonic

Photo :
  • VIVA/Dede Idrus

Tekanan dari luar lapangan ini membuat para pemain PSS Sleman dalam kesulitan meningkatkan mentalitas saat pertandingan. Terlebih, kondisi ini terasa sekali dampaknya bagi pemain.

"Kami punya beban-beban besar dari semua situasi di dalam atau di luar. Anak-anak punya beban besar, tapi itu hidup kami. Kami sebagai profesional harus perbaiki itu," kata Dejan usai pertandingan.

Dejan berharap agar pada pertandingan selanjutnya, para pemain PSS Sleman bisa bangkit dan kembali percaya diri.

"Sekali lagi semua situasi di dalam dan di luar pasti berdampak pada anak-anak, berdampak pada kami. Semoga semua bisa selesai dan kami kembali ke jalan yang normal," pungkas pelatih asal Serbia ini.

Kekalahan yang diraih PSS Sleman atas Bali United membuat mereka melorot ke peringkat 15. Dari 9 kali bertanding, PSS Sleman baru mengantongi 8 poin.

Suporter PSS Sleman menuntut Dejan Antonic mundur

Photo :
  • VIVA/Cahyo Edi

Hasil buruk yang didapat oleh PSS Sleman ini membuat mereka mendapatkan protes dari suporter kesayangannya, yaitu BCS dan Slemania. 

Para suporter PSS Sleman ini bahkan beberapa kali menggelar aksi dengan tuntutan yaitu Marcoout, Dejanout dan Arthurout. Tiga orang tersebut dituding oleh penggemar sebagai penyebab dari hasil buruk yang diraih PSS Sleman di Liga 1 musim ini.