PSSI Ungkap Sebab Gagalnya Bagus Kahfi Gabung FC Utrecht
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.
VIVA – PSSI turut buka suara terkait kegagalan Bagus Kahfi bergabung dengan FC Utrecht. Masalah ini menjadi sorotan publik pecinta sepakbola Indonesia dan ramai dibicarakan di media sosial.
Dari penjelasan yang beredar, penyebab kegagalan Bagus Kahfi gabung dengan FC Utrecht karena tidak adanya surat keluar dari Barito Putera selaku pemilik. Pemain yang akrab disapa Kribo tersebut masih terikat kontrak setahun.
Sempat ada pertemuan antara Bagus Kahfi dan manajemen Barito Putera. Restu pun didapatkan. Tapi sekarang malah muncul berita yang jauh berbeda.
Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri mengatakan, proses transfer seperti ini sedianya menjadi kuasa klub. PSSI tidak memiliki hak untuk ikut campur.
"Kalau ada pihak lain yang ingin menyalurkan pemain ke klub luar negeri, itu urusan klub dengan klub tersebut. PSSI tidak bisa ikut di situ," kata Indra, dikutip dari laman resmi PSSI.
Menurut Indra, masalah ini murni karena ada kesalahan komunikasi. Barito Putera sejak awal cuma memberikan izin kepada Bagus Kahfi untuk ikut Garuda Select, tapi belum lagi dipulangkan, pemainnya sudah ditawarkan ke klub lain.
Manajemen Garuda Select yang mewakili Bagus Kahfi untuk gabung dengan FC Utrecht seharusnya lebih dulu mengembalikan ke Barito Putera. Jangan langsung ditawarkan ke klub lain, sehingga malah menimbulkan masalah.
"Terkait Bagus Kahfi karena miss komunikasi dari awal karena dia disalurkan ke klub lain sebelum dikembalikan ke klub," tutur Indra.
Program Garuda Select adalah hasil kerja sama antara PSSI dengan Mola TV. Dengan demikian ada tanggung jawab federasi pula untuk menyelesaikan polemik Bagus Kahfi ini.
Dikatakan Indra, pertemuan antara Bagus Kahfi dengan manajemen Barito Putera sebelumnya adalah inisiasi PSSI. Itu bagian dari tanggung jawab federasi mengembalikan sang pemain ke klub.
"Hal ini karena kewajiban PSSI untuk mengembalikan pemain ke klubnya. Dan Bagus beserta orang tuanya melakukan pembicaraan bersama Barito Putera untuk memperbaiki komunikasi. Ini sudah dilakukan oleh Bagus Kahfi," ujar Indra.