Bos Bali United Kenang Memori Manis Bersama Daryono

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco
Sumber :
  • Baliutd.com

VIVA – Sepakbola Indonesia berduka, salah satu talenta milik bangsa, Daryono menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin pagi WIB 9 November 2020. Berbagai pihak menyampaikan bela sungkawa, tidak terkecuali mantan pelatihnya yang kini menakhodai Bali United, Stefano Cugurra.

Diketahui pria berusia 26 tahun tersebut dikabarkan meninggal karena penyakit demam berdarah (DBD). Daryono  mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sumoharjo, Lampung sejak beberapa bulan lalu. Namun kondisinya tidak kunjung membaik. 

Langkah lanjutan dilakukan pihak keluarga dengan memindahkannya ke Rumah Sakit Angkatan Laut di Jakarta namun kondisinya tidak banyak berubah. Dia akhirnya meninggal setelah berjuang melawan sakit selama hampir 2 bulan.

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra mengungkapkan rasa kehilangannya. Dia mengenang kisah manis dengan Daryono saat bekerja sama di Persija

"Saya sedih mendengar kabar ini. Saya tidak percaya dia berpulang begitu cepat. Daryono orang sangat baik dan respek dengan teman serta pelatih di tim selama di Persija. Semoga istri dan anak kuat menerima situasi ini," ungkap Coach Teco, seperti dilansir situs resmi Bali United.

"Saya dulu punya kenangan bersama dia sewaktu di Persija. Saat itu semifinal AFC Cup 2018 melawan Home United. Saya ingin menurunkan dia saat lawan Home United, tapi waktu itu dia lebih dulu mengalami cedera. Waktu itu dia cedera setelah menjalani satu pertandingan di Liga 1 2018," ujar Coach Teco menambahkan.

Untuk diketahui Perjalanan kerier Daryono di dunia sepakbola mengalami pasang surut. Dia memulai petualangannya di sepakbola profesional tahun 2013 lalu bersama Persija Jakarta. 

Dia mengorbit bersama Persija U-21 dan promosi ke skuad utama. Prestasi terbaiknya bersama Macan Kemayoran adalah meraih trofi juara Liga 1 di musim 2018 lalu, total dia dipercaya tampil di 5 laga di musim tersebut. Sayang namanya mulai meredup tergeser 2 nama, Andritany Ardhiyasa dan Shahar Ginanjar.  Di akhir musim dia memilih hengkang dan bergabung dengan Perseru Badak Lampung.