Program Timnas U-19 ke Piala Dunia U-20 Terancam Jika Liga 1 Mati Suri
- pssi.org
VIVA – Kompetisi Liga 1 dan 2 sudah tentu menjadi salah satu faktor pendukung dalam persiapan Timnas Indonesia U-19 menuju Piala Dunia U-20. Di tengah kebutuhan tersebut, nahasnya justru nasib kompetisi masih belum jelas.
Skema menggulirkan kembali Liga 1 dan 2 mulai 3 Oktober 2020, gagal karena kepolisian tak mengeluarkan izin atas alasan pengamanan Pilkada dan pandemi virus corona COVID-19. Ujungnya, PSSI beserta PT Liga Indonesia Baru harus menunggu sampai 1 November 2020, terkait apakah kompetisi boleh digulirkan lagi atau tidak.
Di masa tak pasti ini, tentu Timnas U-19 yang jadi korban. Sebenarnya, kompetisi merupakan salah satu bagian dari program pelatih Shin Tae-yong demi memantau perkembangan anak-anak asuhnya di Timnas U-19.
Usai pemusatan latihan di Kroasia berakhir pada 28 Oktober 2020 nanti, rencananya Tae-yong mau mengembalikan para pemain ke klub masing-masing. Tujuannya, agar mereka dapat menit bermain di kompetisi.
Namun, saat ini kompetisi tak jelas nasibnya. Dan rencana itu masih menggantung.
"Mari lihat perkembangannya. Kompetisi memang penting, karena setelah dari Kroasia, pemain harus dikembalikan ke klub. Program dari pelatih, mereka ikut kompetisi selama satu bulan, demi dipantau lebih lanjut perkembangannya," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, usai Rapat Terbatas dalam Persiapan Piala Dunia U-20, Selasa 20 Oktober 2020.
"Kami berharap, ada dukungan agar kompetisi berjalan. Karena, kalau tidak, maka satu program dari Shin Tae-yong hilang," lanjutnya.
Masalah ini tentunya akan dibahas PSSI bersama Tae-yong, demi menemukan jalan keluar terbaik. Sebab, Timnas U-19 sudah memiliki rencana lanjutan usai TC di Kroasia berakhir.
Yakni, mereka mau berangkat ke Prancis demi menggelar TC lanjutan. "Lalu, Februari 2021, kami ke Uzbekistan demi melakoni Piala Asia, yang juga jadi persiapan jelang Piala Dunia U-20," jelas Iwan Bule (sapaan akrabnya).