Ketum PSSI Resmikan Lapangan di Bandung, Peluang Yogyakarta Menipis

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan dalam Peresmian Soccer Training Sabilulungan Si Jalak Harupat
Sumber :
  • Dede Idrus

VIVA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberi isyarat Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung sudah pasti diutamakan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia datang langsung ke acara peresmian Soccer Training Sabilulungan, Rabu 22 Juli 2020. 

Soccer Training Sabilulungan Si Jalak Harupat itu memang dibuat untuk menunjang lapangan latihan sesuai standar FIFA. Karena setiap lokasi perhelatan Piala Dunia U-20 harus ada fasilitas penunjang.

(Baca juga: Piala Dunia U-20, Bandung Siapkan Lapangan Latihan Berstandar FIFA)

"Segala bantuan dari Ketua Umum (PSSI) semoga dapat berkah untuk Kabupaten Bandung seperti yang disampaikan oleh beliau berkenaan persiapan Piala Dunia U-20 di 2021. Kami akan senantiasa membenahi situasi untuk menjadi tuan rumah yang baik dan sesuai standar FIFA," kata Bupati Bandung, Dadang Nasser.

Iriawan memang sudah mengajukan pergantian tuan rumah Piala Dunia U-20 kepada pemerintah. Dia mencoret Stadion Mandala Krida, Yogyakarta dan Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Sebagai gantinya, Iriawan memasukkan Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Jakabaring, Palembang. Walau dua pergantian ini belum mendapat keabsahan dari FIFA.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali pernah mengatakan, keinginan PSSI melakukan pergantian tuan rumah juga mendapat wanti-wanti dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Mereka diminta berkomunikasi intens dengan FIFA agar mau menerima pergantian.

(Baca juga: Yogyakarta, Tempat Lahirnya PSSI yang Terdepak dari Piala Dunia U-20)

Melihat sinyal kuat Iriawan menjadikan Bandung prioritas utamanya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, tentu menjadi pukulan telak bagi Yogyakarta. Padahal sejak awal mereka antusias dijadikan lokasi perhelatan ajang dua tahunan tersebut.

Sempat menjadi kontroversi begitu Iriawan mengatakan kepada publik jika Yogyakarta bakal diganti. Alasannya karena FIFA khawatir dengan kondisi Gunung Merapi sehingga ada ancaman bencana alam.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X angkat bicara. Menurutnya, jika memang Gunung Merapi berbahaya, sudah sejak lama masyarakat meninggalkan Yogyakarta.

"Yah masa mau memindahkan Gunung Merapi, kalau alasan dicoret karena Merapi. Kalau memang berbahaya, rakyat Yogya kan sudah pindah semua dari kemarin" ujar Sultan HB X.

Sejak Stadion Mandala Krida masuk kandidat calon tuan rumah Piala Dunia U-20 2021, Pemerintah Daerah di sana berjuang untuk melakukan renovasi. Apalagi, ada catatan sejarah Yogyakarta sebagai tempat lahirnya PSSI pada 19 April 1930.