Penganiayaan Wasit di Bekasi, Netizen Harap Polisi Tindak Tegas Pelaku
- dani
VIVA – Insiden penganiayaan kembali terjadi di sepakbola Indonesia. Kali ini, peristiwa tak pantas itu muncul dalam sebuah turnamen non profesional atau antar kampung (tarkam) di Bekasi.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu 12 Juli 2020, wasit asal Tarumajaya bernama Wahyudin, ditendang dan diinjak pemain ketika memimpin pertandingan antar kampung yang mempertemukan Champas FC dan Yutaka. Pemain tak terima karena keputusan Wahyudin dinilai tidak objektif.
Insiden brutal itu bermula ketika Wahyudin meniup peluit tanda offside ketika pemain Champas FC menyerang. Keputusan itu ternyata tidak dapat diterima oleh Champas FC.
"Ketika itu posisi masih 0-0, nah ketika ada pemain dari Champas FC menyerang, saya tiup pluit offiside. Tapi mereka tidak terima," lanjut dia.
Mereka kesal dan menghampiri Wahyudin. Selanjutnya perlakukan brutal dilakukan pemain Champas FC dengan menjatuhkannya dan berlanjut menginjak wajah dengan sepatu bola.
Tak ayal, kejadian ini langsung menjadi viral di media sosial. Di Twitter, netizen banyak yang mengutuk insiden berdarah tersebut.
Salah satunya adalah akun @Kholil_15. Dia menyarankan agar kejadian ini segera dilaporkan ke pihak berwajib.
Namun, ada juga komentar menggelitik dari akun @masbram_12. Dia menyamakan insiden ini dengan latihan Ultimate Fighting Championship (UFC).
Apa pun pertandingannya, baik di level profesional maupun amatir, penganiayaan bukanlah suatu hal yang bisa dibenarkan. Terlebih dalam sepakbola yang menjunjung sportivitas.
Baca juga
Laga Tarkam Brutal di Bekasi, Pemain Sampai Injak Muka Wasit