Kaleidoskop 2019, 10 Figur Berpengaruh dalam Sepakbola Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Sepakbola Indonesia mengalami pasang surut sepanjang 2019. Mulai dari molornya jadwal kompetisi Liga 1 musim ini karena terbentur Pemilihan Presiden, hingga prestasi Timnas Indonesia yang melorot di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Di akhir tahun, asa publik untuk melihat tim kebanggaan berprestasi dihidupkan oleh Timnas U-23, yang mencapai final SEA Games 2019 Filipina. Sayang, pada partai puncak, skuat asuhan Indra Sjafri dikalahkan Vietnam.

Semua itu, mewarnai pemberitaan media massa nasional mengenai sepakbola nasional. Tak cukup sampai di situ. Polemik pemilihan Ketua Umum pssi">PSSI pada Kongres yang dilaksanakan di Jakarta pada 2 November 2019, turut menyedot perhatian. Itu adalah Kongres ketiga otoritas tertinggi sepakbola Indonesia dalam setahun.

Nah, berikut 10 figur berpengaruh dalam Sepakbola Indonesia yang berhasil dirangkum VIVAnews:

1. Indra Sjafri

Pelatih Timnas U-23 ini menjadi sorotan publik, sepanjang SEA Games 2019 Filipina berlangsung. Anak asuhnya mampu terus meraih hasil positif hingga akhirnya melangkah ke babak final.

Indra mendapat banyak sorotan. Dan, itu membuatnya senang, sampai mengeluarkan pernyataan siap menjadi pelatih Timnas Indonesia senior yang ketika itu belum mendapatkan pelatih.

Sayangnya, ketika kepercayaan dirinya sedang tinggi. Pelatih yang menyumbangkan dua trofi untuk Timnas, yakni Piala AFF U-19 dan U-22 harus menelan pil pahit, karena tim besutannya kalah dari Vietnam di final SEA Games 2019.

2. Osvaldo Haay

Osvaldo Haay menjadi tumpuan lini depan Timnas U-23 di SEA Games 2019 Filipina. Dia tampil tajam, padahal statusnya cuma pengganti Mohamad Rafli yang kondisi tidak fit.

Sepanjang SEA Games 2019, pemain asal klub Persebaya Surabaya itu mampu menyarangkan delapan gol ke gawang lawan. Jumlah itu menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak bersama pemain Vietnam, Ha Duc Chinh.

Yang paling diingat publik dari penampilan Osvaldo di SEA Games 2019 adalah ketika menang 8-0 atas Brunei Darussalam. Dia mencetak hattrick pada pertandingan tersebut.

3. Nadeo Argawinata

Nadeo Argawinata dijadikan kiper utama Timnas U-23 oleh pelatih Indra Sjafri. Penampilannya bersama Borneo FC di Liga 1 2019, yang konsisten membuat jajaran pelatih tak ragu menaruh kepercayaan kepadanya.

Nadeo, kemudian langsung menjadi idola publik sepakbola Indonesia. Bukan cuma pria, tetapi juga perempuan. Semua itu tak lepas dari ketampanannya.

Memiliki wajah tampan dan apik dalam bermain, Nadeo pun memiliki banyak penggemar. Dia, bahkan disandingkan dengan kiper Chelsea, Keppa Arrizabalaga.

***

4. Fakhri Husaini

Nama Fakhri Husaini amat lekat dengan Timnas Indonesia U-19. Dia memimpin David Maulana dan kawan-kawan untuk berlaga pada Kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Tim ini pula yang dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah di Piala Dunia U-20 2021.

Bermain di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, anak asuh Fakhri tampil gemilang. Mereka menjadi pemuncak Grup K dan berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan.

Sayangnya, ketika dia berhasil membawa tim menyingkirkan Korea Utara dan Hong Kong dari kualifikasi, kontraknya tidak diperpanjang. PSSI lebih memilih percaya kepada juru taktik anyar asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.

5. Stefano 'Teco' Cugurra

Pelatih yang memiliki nama lengkap Stefano Cugurra Rodrigues ini, kembali mencatatkan prestasi di sepakbola Indonesia. Teco --sapaan akrabnya-- membawa Bali United menjadi juara Liga 1 2019.

Padahal di musim sebelumnya, dia membesut Persija Jakarta. Juru taktik asal Brasil tersebut sukses pula membawa tim berjuluk Macan Kemayoran menjadi yang terbaik di Liga 1 2018.

Dua gelar juara Liga 1 secara beruntun membuatnya layak disebut sebagai pelatih papan atas Indonesia. Gayanya yang meledak-ledak ketika berdiri di pinggir lapangan menjadi ciri khas tersendiri.

6. Ilija Spasojevic

Ilija Spasojevic merupakan ujung tombak andalan Bali United. Striker naturalisasi itu total membukukan 16 gol dari 31 penampilannya di Liga 1 musim ini. Dengan jumlah itu, dia menjadi pencetak gol terbanyak dalam tim.

Spasojevic yang berhasil menjadi juara Liga 1 bersama Bali United sayangnya mengalami duka pada 2019. Istrinya, Nuzliah Ramdhani Arief meninggal dunia pada Rabu dini hari WIB, 20 November 2019.

Perempuan asli Bugis itu meninggal dunia akibat penyakit infeksi paru-paru. Ditinggalkan sang istri membuat Spasojevic terpukul. Namun, dia tak ingin mengecewakan Lehly --panggilan istrinya-- dan berjanji akan selalu membuat bangga kedua anaknya, Dragan Spasojevic dan Irina Spasojevic.

***

7. Marko Simic

Striker Persija Jakarta, Marko Simic keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga 1 2019. Total dia mencetak 28 gol sepanjang musim, atau unggul 10 dari striker Madura United, Alberto Goncalves yang jadi pesaing terdekatnya.

Bergabung dengan Persija sejak 2018, nama Simic langsung menjadi idola para suporter. Dengan tubuh tinggi dan tegap, dia kerap menjadi momok berbahaya bagi bek lawan.

Suporter Persija pun kini sudah bisa berbahagia. Karena striker berusia 31 tahun tersebut telah resmi memperpanjang kontrak bersama Macan Kemayoran untuk tiga tahun ke depan.

8. Bambang Pamungkas

Liga 1 2019 menjadi yang terakhir bagi Bambang Pamungkas. Dia resmi gantung sepatu di usia 39 tahun. Banyak pahit dan manis yang dirasakan pemain yang akrab disapa Bepe itu selama berkarier profesional.

Dia memilih untuk mengakhiri karier di Persija, tim pertama yang dia bela pada tingkat senior pada 1999. Pesta perpisahan Bepe dibuat meriah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 17 Desember 2019.

Puluhan ribu Jakmania hadir menyaksikan jalannya pesta perpisahan dengan Bepe. Tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata. Seperti kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Bepe adalah legenda, bukan cuma bagi Persija Jakarta, tapi Indonesia.

9. Ratu Tisha Destria

Perempuan pertama yang menjadi Sekretaris Jenderal PSSI ini kerap menjadi sorotan publik. Bukan tanpa sebab, dalam posisinya, Ratu Tisha Destria harus menjadi ujung tombak federasi dalam menghadapi segala masalah.

Mulai dari ketika kasus pengaturan skor merebak, Tisha harus sering menjawab pertanyaan media massa. Dia juga sering dipanggil oleh Satgas Antimafia Bola untuk diminta keterangannya atas sebuah kasus.

Tetapi, di balik itu semua, Tisha memiliki rekam jejak kerja yang baik. Salah satu proyeknya yang sukses adalah penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 mendatang.

10. Iwan Bule

Mochamad Iriawan terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada Kongres 2 November 2019 di Jakarta. Langkah dia menuju kursi nomor satu otoritas tertinggi sepakbola Indonesia itu terbilang mulus, karena dipilih oleh mayoritas pemegang hak suara.

Tapi, di balik itu banyak juga nada miring yang diarahkan kepada pria yang akrab disapa Iwan Bule itu. Mulai dari ada maksud politik menuju Pemilihan Kepala Daerah sampai kongkalikong dengan sejumlah tokoh lama dalam sepakbola Indonesia.

Segala tuduhan itu coba ditepisnya dengan kinerja bersama PSSI. Komisaris Jenderal Polisi itu membuktikan serius dengan selalu hadir memberi motivasi kepada pemain saat Timnas U-23 berlaga di SEA Games 2019 Filipina. Dan yang terbaru, dia memutuskan untuk menunjuk Shin Tae-yong, pelatih yang pernah membesut Korea Selatan di Piala Dunia untuk menangani Timnas Indonesia. (asp)