Persela Main Keras, Penyebab PSS Gagal Raih Poin Penuh di Kandang

Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro
Sumber :

VIVA – PSS Sleman gagal meraih kemenangan setelah ditahan Persela Lamongan dalam lanjutan pertandingan Liga 1 2019 pada Kamis 15 Agustus 2019, di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Dalam laga tersebut, skor berakhir 1-1.

Hasi imbang ini membuat PSS memperpanjang torehan yang kurang maksimal di kandang sendiri. Sebelumnya, Super Elang Jawa takluk 1-3 dari PSIS Semarang dan seri 2-2 melawan Barito Putera.

Meski menurunkan tiga gelandang kreatif yaitu Brian Fereirra, Guilherme Batata, dan Sidik Saimima, permainan PSS gagal berkembang sejak babak pertama. Lini tengah PSS kalah prima dengan penggawa-penggawa Persela yang tampil militan.

"Lagi-lagi kami kehilangan poin penuh di kandang. Saya tidak tahu masalahnya apa. Tapi, ada indikasi taktik kami tidak berjalan dengan semestinya," kata Pelatih PSS, Seto Nurdiantoro.

Selain gagal menjalankan taktik, kata Seto, penyebab hasil imbang ini juga disebabkan anak asuhnya yang terlalu emosional. Akibatnya, PSS harus menerima 8 kartu kuning dan 1 kartu merah.

"Lawan bermain keras, itu memancing emosi para pemain yang harusnya bisa lebih tenang dalam permainan. Efeknya jadi ke tim, karena di pertandingan besok kami kehilangan Alfonso de La Cruz," ucapnya.

"Padahal, saya sempat bilang ke pemain bahwa di tiap pertandingan pasti ada satu pemain lawan yang akan memancing emosi. Tapi, saat lawan Persela ini cukup berat karena banyak pemainnya yang memancing emosi pemain kami," ujar pelatih berusia 45 tahun tersebut.