PSSI Keluarkan Putusan Baru, Melanjutkan Liga 1 Jadi Harga Mati
- VIVA / Robbi Yanto
VIVA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan resmi menandatangani Surat Keputusan Bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi Dalam Keadaan Luar Biasa Tahun 2020. Dipastikan Liga 1, Liga 2, hingga Liga 2 akan dilanjutkan kembali pada Oktober 2020.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu memberi penjelasan panjang mengapa PSSI ngotot untuk melanjutkan kompetisi. Meski saat ini belum ada rekomendasi final dari Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Indonesia.
"Pertama kita perlu kampanye lewat sepakbola, bahwa Indonesia sudah mulai beradaptasi dan belajar dengan situasi new normal yaitu dengan menjalankan protokol kesehatan lewat kompetisi sepakbola, ini merupakan kampanye yang baik untuk kita keluar," kata Iwan Bule, semalam.
"Beberapa Liga sudah melakukan ini di Eropa dan negara-negara Asia ya, kalau kita tidak mulai, tidak pernah mulai karena kita tak pernah tahu kapan COVID-19 ini akan berhenti," imbuhnya.
Alasan berikutnya, Iwan Bule merujuk pada iklim sepakbola ketika Indonesia disanksi oleh FIFA pada 2015. Ketiadaan kompetisi dianggapnya memberi dampak buruk bagi perkembangan sepakbola nasional.
"Kedua, kita punya pengalaman di sanksi FIFA, yaitu pada saat tidak ada kompetisi, akibatnya kurang baik pesepakbolaan Indonesia di mata internasional ya, dan juga berakibat terhadap sepakbola nasional tentunya," kata Iwan Bule.
Selanjutnya Timnas Indonesia yang menjadi alasan purnawirawan Jenderal Polisi itu. Dengan tidak adanya kompetisi, pemain hanya akan menjalani pemusatan latihan, dan itu jelas berbeda.
Belum lagi nanti ada Timnas Indonesia U-19 yang dipersiapkan menuju Piala Dunia U-20. Jika ada kompetisi, mereka bisa terus mengasah kemampuan di klub.
"Kompetisi yang dilakukan sekarang untuk kepentingan salah satunya untuk Timnas ke depan, karena kalau kompetisi berhenti maka Timnas tidak bisa meningkatkan performanya dengan baik, memang ada pemusatan latihan, tapi beda dengan kompetisi, tentunya pemain agar selalu berkompetisi dengan sendirinya pemain akan terasa kualitasnya," tuturnya.
Baca juga
Sepakbola Indonesia Mati Suri karena Pandemi Bikin Rugi Rp3 Triliun