Curhat Bek Bali United Soal PSSI Restui Klub Potong Gaji Pemain
- https://www.instagram.com/gunawandwicahyo
VIVA – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merestui klub Liga 1 memotong gaji para pemainnya lantaran status force majeure menyusul pandemi virus Corona COVID-19.
PSSI meminta klub-klub untuk membayarkan gaji para pemainnya periode Maret hingga Juni 2020 dengan besaran 25 persen dari kontrak awal yang telah disepakati. PSSI memberikan keputusan itu secara sepihak. Sebab, tak ada negosiasi yang digelar bersama perwakilan pemain.
Bek Bali United, Gunawan Dwi Cahyo kurang setuju dengan keputusan itu. Mantan penggawa Persija Jakarta itu sebenarnya tak mau mempersoalkan masalah pemotongan gaji. Sebab, dia menyadari bahwa klub tak mendapatkan pemasukan karena kompetisi berhenti.
Namun, jika instruksi PSSI yang meminta klub hanya memberikan 25 persen kontrak pemain diaplikasikan sejak Maret dia tak setuju. Gunawan mengatakan, pada periode itu ia dan rekan-rekannya masih berlatih dan menjalani pertandingan.
"Pasti kondisi ini tidak latihan tidak ada kegiatan apapun, kalau nanti memang ada potongan itu wajar karena klub juga tidak ada pemasukan. Cuma, mungkin masih ada yang perlu dibicarakan lagi. Mungkin tidak 25 persen atau bisa naik lagi," kata Gunawan kepada VIVA, Senin 30 Maret 2020.
"Iya, kalau memang dipotong itu wajar tidak masalah. Cuma kalau mulai dari Maret banyak pihak yang kurang setuju dengan PSSI. Karena kami pemain kan masih bertanding. Itu mungkin kami pikir kurang tepat. Tapi April dan Mei mungkin kalau 25 persen masih bisa diterima," ucapnya.
Sebelum Gunawan, dua pemain juga sudah mengkritisi keputusan PSSI tersebut. Mereka adalah bek Bhayangkara FC Ruben Sanadi dan gelandang Barito Putera, Bayu Pradana. Mereka meminta PSSI dan klub bisa lebih bijak karena tak semua pemain bergaji tinggi.
"Soal pemotongan gaji, saya setuju saja. Tapi, gaji pemain kan berbeda. Kasihan pemain yang gajinya rendah. Termasuk, mereka yang masih muda," kata gelandang Barito Putera, Bayu Pradana, mendukung komentar Ruben, Senin 30 Maret 2020.
Bagi Bayu, manajemen klub seharusnya memanggil para pemain untuk membuat kesepakatan. Tindakan ini diperlukan, agar para pemain juga puas dan mengerti kondisi klub. "Biar sama-sama enak saja. Tapi, di satu sisi, kebijakan manajemen klub kan berbeda," ujar Bayu.
Baca juga
Messi Potong Gaji karena Corona, Jumlahnya Lebih Gila dari Ronaldo
Peragakan Teknik Kimura, One Pride Angels Ini Bikin Gagal Fokus
Bek Bhayangkara FC Doakan Wander Luiz Sembuh dari Virus Corona