Liga 1 Force Majeure, PSSI Punya Pekerjaan Tambahan
- Twitter/@PSSI
VIVA – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menetapkan Liga 1 dalam situasi force majeure. Sebab, hingga sekarang wabah virus corona di Indonesia tak kunjung mereda.
PSSI mengambil keputusan Liga 1 force majeure dengan landasan peraturan pemerintah. Wabah virus corona ini dianggap sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) sampai akhir Mei 2020.
(Baca juga: Liga 1 Force Majeure, Klub Patuhi Instruksi PSSI)
Dengan rujukan tersebut, PSSI memberi opsi pertama Liga 1 bisa bergulir kembali pada 1 Juli 2020. Namun, jika KLB diperpanjang, kompetisi akan dihentikan total.
Menanggapi keputusan PSSI tersebut, Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suyanthara memberikan masukan. Dia berharap PSSI juga meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membuat jadwal baru.
Karena dengan kondisi seperti ini, Persita harus melihat kontrak pemain dan pelatih mereka. Rerata dari semuanya cuma memiliki kontrak sampai Desember 2020.
"Kalau nantinya kompetisi berjalan mulai 1 Juli 2020 lagi, kami berharap PSSI atau PT LIB sudah menyiapkan jadwal fix," ujar Suryanthara, dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA, Sabtu 28 Maret 2020.
"Karena ini akan memengaruhi durasi kompetisi dan durasi kompetisi juga akan berpengaruh pada masa kontrak pemain, pelatih, dan ofisial pastinya. Ini yang kami minta ditegaskan kembali," imbuhnya.
Tidak cuma itu, Persita juga meminta PSSI untuk memandu klub secara lengkap maksud dari pembayaran gaji dari Maret sampai Juni 2020 sebesar 25 persen. Karena hal ini bisa jadi malah menyulitkan mereka.
"Kemampuan finansial klub tidak sama. Apalagi dalam kondisi seperti ini, otomatis secara pemasukan akan lumayan berkurng. Karena itu kami berharap ada keterlibatan PSSI di sini," tutur Suryanthara.
Baca juga
Ujung Tombak Persebaya Surabaya #DiRumahAja, Seru-seruan Main PUBG