PSSI Harus Dengar Protes Pemain Kalteng Putra yang Ditunggak Gajinya
- instagram.com/baliunitedfc
VIVA – Keikutsertaan Kalteng Putra di Liga 2 2020 menuai protes dari mantan pemainnya. PSSI mesti mendengarkan keluhan ini karena menyangkut profesionalisme dalam industri sepakbola.
Mantan pemain Kalteng Putra, Yu Hyun-koo heran betul dengan hal ini. Karena dari pengalaman sebelumnya di Sriwijaya FC, apa yang terjadi sekarang jauh berbeda.
(Baca juga: Tunggakan Gaji Pesepakbola Tak Dianggap Serius oleh PSSI)
Yu bermain bersama Sriwijaya FC pada 2018. Gajinya sempat ditunggak. Namun, karena sudah hampir memasuki musim 2019, klub berjuluk Laskar Wong Kito itu melunasi tunggakan agar bisa ikut kompetisi.
"(Tahun) 2018 Sriwijaya FC sebelum mulai liga 2019 bayar semua (tunggakan gaji) karena tidak bayar tidak bisa ikut liga. Sekarang belum bayar saja bisa jalan Liga 2," tulis Yu di Instagram pribadinya.
"Gaji itu penting untuk keluarga hidup. Jalan, beli makan. Tolong dibayarkan," imbuh pemain asal Korea Selatan tersebut.
Masalah tunggakan gaji klub Liga 2 ini memang sedang jadi sorotan. Karena bukan cuma Kalteng Putra, masih ada PSMS Medan, Mitra Kukar, Perserang Serang, dan PSPS Riau.
Karena masalah ini pula, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak mengeluarkan rekomendasi bergulirnya Liga 2 2020. Namun, PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) tetap menjalankan, bahkan mengundang Menpora Zainudin Amali.
Sebuah sikap kontras dari Kemenpora. Mengingat BOPI merupakan perpanjangan tangan dari mereka untuk mengurus segala perizinan olahraga profesional di Indonesia.
Baca juga
Liga 1 Ditunda karena Virus Corona, Klub Dapat Keuntungan
Soal Virus Corona, FIFA: Semua Orang dalam Sepakbola Harus Dilindungi
Gelandang AC Milan Sesalkan Italia Sempat Anggap Remeh Virus Corona