Tunda Kompetisi, PT LIB Prioritaskan Kesehatan dan Keselamatan Publik
- PT Liga Indonesia Baru
VIVA – Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Cucu Sumantri mengumpulkan para manajer klub Liga 1 dan Liga 2 dalam ‘Extraordinary Meeeting Liga 1 dan Liga 2 2020’ di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 16 Maret 2020. Agenda tersebut sebagai respons dari perkembangan situasi terakhir terkait penundaan jadwal kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akibat pendemi virus corona.
Pada pertemuan ini, Dirut PT Liga Indonesia Baru Cucu Sumantri menyatakan keprihatinannya karena terhitung perkembangan terakhir, jumlah pasien positif terjangkit corona di Indonesia mencapai 117 kasus. Dan, dari 117 orang yang positif kena virus Covid-19, baru delapan di antaranya yang sudah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Kalimat Berkelas Pelatih Persib Soal Kompetisi Ditunda karena Corona
Adapun pasien positif corona tersebut tersebar di delapan wilayah, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Banten.
Sementara itu, di angka perkembangan pasien dunia yang positif kena corona, sampai dengan Senin, 16 Maret 2020 pukul 11.00 WIB, angka infeksi Covid-19 mencapai 169.610 orang dan terjangkit di 157 negara.
“Terkait hubungannya dengan sepakbola, beberapa negara tetangga sudah membuat aturan tegas. Kompetisi sepakbola di Thailand dan Malaysia sudah dihentikan untuk sementara. Begitu juga dengan kompetisi elite di Jepang, Korea Selatan dan China,” ungkap Cucu dalam rilis resmi PT Liga Indonesia Baru.
Sedangkan untuk Myanmar dan Vietnam, kompetisi tetap bergulir dengan catatan tanpa penonton. Khusus untuk Filipina, lebih memilih memundurkan jadwal jadwal kick off sampai batas waktu yang ditentukan.
Di Benua Eropa, kompetisi sepak bola di Inggris, Italia, Prancis, Spanyol dan Jerman, sudah menghentikan kompetisinya untuk sementara.
“Untuk kompetisi sepakbola Indonesia, mari kita mempertimbangkan segala putusan dan kesepakatan bersama dengan menilik dan memilah segala risikonya. Karena efek dari pandemi virus Corona, mari kita bahas secara detail soal jadwal, risiko, sampai hal-hal teknis yang terkait bergulirnya kompetisi agar tetap menarik, fair, berkualitas dan kompetitif,” ujar Cucu.
Cucu menekankan, di atas semua itu, satu hal yang harus kita pertimbangkan bersama, yakni kesehatan. “Bagaimanapun, aspek kesehatan harus diposisikan di atas segalanya. Keselamatan dan kesehatan penonton, perangkat pertandingan, dan pemain, harus dijadikan prioritas melebihi apa pun,” jelasnya.
Baca juga: