Pelatih Persib Pertanyakan Keputusan Komite Banding PSSI
- VIVA / Dede Idrus
VIVA – Keputusan Komite Banding PSSI terhadap Persib Bandung mengundang tanya. Pelatih Persib, Mario Gomez, heran dengan hasil banding terhadap tim dan suporternya musim depan.
Diketahui, Dalam surat bernomor 07/KEP/KB/LIGA1/XI/2018, tertanggal 15 November 2018, Persib diizinkan kembali bermain di Bandung dan bisa disaksikan suporter fanatiknya musim 2019, tapi dengan berbagai catatan.
Suporter Persib atau Bobotoh bisa mendukung timnya dengan syarat tidak menggunakan atribut dan dilarang menyanyikan yel-yel, nyanyian atau membentangkan spanduk yang menunjukan identitas Persib.
Bagi Gomez keputusan tersebut tidak masuk akal. Sejatinya sepakbola adalah hiburan yang bisa dinikmati oleh penonton yang hadir langsung di stadion.
"Saya tahu berita bahwa di musim depan kita sudah bisa bermain di GBLA, dengan fans tapi tanpa bendera, tanpa chant, saya gak ngerti, bisakah seseorang menjelaskan pada saya kenapa fans tidak bisa melakukan hal itu?," kata Gomez, Kamis 22 November 2018.
"Gak bisa teriak (?), itu bisa saja membahayakan karena tidak ada biru biru di lapang (?). Kenapa keputusannya harus seperti itu? saya gak ngerti," terangnya.
Pelatih asal Argentina ini, mengaku mendapat informasi bahwa di kompetisi Liga Indonesia hal tersebut sudah biasa terjadi. Namun, dia tetap tidak mengerti dengan keputusan tersebut.
"Banyak orang yang bilang ini sering terjadi di Indonesia, saya mengerti, its nice, sekarang serius, ini adalah negara yang sangat baik, saya harap kita bisa memberikan hal kecil untuk dapat mengembangkan sepak bola disini," tuturnya.
"Karena disini banyak lapangan yang bagus, kompetisi yang baik dan fans yang banyak, sama seperti Argentina, banyak sekali fans, tapi terserah kalian, ini negara kalian, bukan negara saya," kata pelatih berusia 61 tahun ini.