Pelatih Persib: Rivalitas Madrid-Barcelona Panas, tapi Tidak Berantem
- Dede Idrus (Bandung)/ VIVA
VIVA – Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, menyesalkan adanya insiden yang menewaskan suporter jelang laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Minggu 23 September 2018.
Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, seorang suporter Persija, Haringga Sirla, meregang nyawa setelah dianiaya oknum suporter Persib. Menurut Gomez, hal tersebut seharusnya tidak terjadi jika suporter bisa menahan emosi. Dia berkaca pada pertandingan besar di negaranya, Argentina.
Setiap pertandingan derby di Argentina memang selalu menyajikan tensi panas.Tapi, suporter tetap tertib dan duduk bersama menonton pertandingan.
"Ini bukan hal yang bagus, baik di sini ataupun sebelumnya. Seperti yang kita alami di Jakarta, itu bukan hal yang bagus. Saya pikir itu tidak akan pengaruh ke kompetisi karena itu terjadi di luar dan sudah ada polisi," ujar Gomez, Senin 24 September 2018.
"Saya harap di masa depan kita bisa bertanding sambil ditonton suporter Persija dan suporter Arema. Dan kita juga bisa pergi untuk menonton di Jakarta, Malang dan semua tempat. Kenapa enggak? Ini sepakbola. Bukan perang, ini sepakbola," tegasnya.
Pelatih berusia 61 tahun ini mengatakan, suporter di Indonesia harus mencontoh rivalitas dua klub raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Di mana tensi panas hanya terjadi di dalam lapangan.
"Memang di sini (lapangan) ada adu mulut, tapi tidak mengganggu. Contohnya di Barcelona dan Real Madrid ya, tapi fansnya enggak berantem di stadion. Itu bedanya dan itu bisa jadi contoh untuk Indonesia. Untuk semuanya, bukan hanya kita, tapi Jakarta, Malang, untuk semua," ungkapnya. (one)