Ricuh Suporter Persija Vs PSIS, Banyak Korban Gas Air Mata

Ricuh suporter di laga Persija vs PSIS Semarang
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Kemenangan Persija Jakarta atas PSIS Semarang dengan skor 1-0 dalam laga pekan ke-22 Liga 1 di Stadion Sultan Agung Bantul, Selasa malam 18 September 2018 harus tercoreng dengan terjadinya kericuhan antarsuporter. Insiden itu dimulai usai wasit meniup peluit tanda babak kedua berakhir.

Ricuh antara Jakmania dengan Panser Biru berawal dari saling ejek. Suporter PSIS mengisi tribun sisi selatan dan pendukung Persija berada di sisi timur tribun Stadion Sultan Agung.

Emosi kedua suporter semakin menjadi sampai adanya aksi lempar botol air mineral berlangsung. Emosi Jakmania semakin tinggi karena unggul dalam jumlah suporter.

Pagar pembatas antartribun yang terbuat dari besi berhasil dirobohkan. Polisi yang bertugas tak kuasa menahan massa Jakmania yang merangsek ke suporter PSIS.

Kewalahan dengan aksi Jakmania, polisi pun menembakkan gas air mata. Asap pun memenuhi tribun sisi timur dan selatan.

Pendukung PSIS kocar-kacir dan keluar stadion melalui pintu selatan. Sedangkan ribuan Jakmania merangsek ke sisi utara tribun bahkan melompat pagar dan masuk ke lapangan pertandingan menghindari asap yang sangat pedas di mata dan membuat pernafasan sesak.

Beberapa Jakmania meminta air mineral untuk membasuh mata yang perih terkena tembakan gas air mata dari aparat Kepolisian. Sedangkan para pemain yang sebelumnya masih berada di lapangan dan mencoba menenangkan suporter dievakuasi oleh petugas ke ruang ganti masing-masing tim.

Dari pantauan di lapangan ratusan Jakmania terkena tembakan asap dari petugas dan tergeletak di tengah lapangan. Namun beberapa suporter harus dilarikan ke mobil ambulans karena mengalami sesak nafas.

"Banyak tadi yang harus dibantu dengan oksigen untuk melegakan pernafasan termasuk membasuh wajah karena terkena tembakan gas air mata," kata salah satu petugas medis yang enggan disebutkan namanya.

Pelatih Persija, Stefano Cugura, enggan berkomentar terkait ricuh antarsuporter. Namun, dalam laga pun tensinya cukup tinggi menurut dia hal tersebut sangat wajar.

"Tim semarang kan di zona degradasi dan ketinggalan gol bermain lebih emosi dan sedikit kasar namun itu tidak masalah dalam sepok bola dan tim Persija lebih tenang," katanya.