Balotelli Kembali Jadi Korban Pelecehan Rasis

Penyerang OGC Nice, Mario Balotelli (kiri)
Sumber :
  • REUTERS/Regis Duvignau

VIVA.co.id – Mario Balotelli menjadi korban pelecehan rasis yang dilakukan suporter saat Nice menghadapai Bastia dalam laga lanjutan Ligue 1, Sabtu 21 Januari dini hari WIB. Dalam laga yang berkesudahan dengan skor 1-1 itu, Balotelli tak henti diserang.

Teriakan-teriakan suporter menirukan suara monyet terdengan dari arah tribun. Meski di lapangan, pemain yang dijuluki Super Mario itu tidak mengacuhkannya, namun ketika pertandingan usai dia mulai mengeluhkan tindakan tak terpuji itu.

(Baca juga: Balotelli Kembali Mesra dengan Model Eksotis Belgia)

"Pertandingan kemarin merupakan hasil yang bagus bagi Bastia bukan. Kami mungkin akan bekerja lebih keras lagi untuk bisa mendapatkan hasil terbaik," tulis Balotelli dalam akun Instagram pribadinya.

"Wasit telah memimpin pertandingan dengan sangat baik, tetapi saya punya pertanyaan untuk orang-orang Prancis. Apakah normal jika suporter Bastia menirukan suara monyet sepanjang pertandingan dan tidak ada satu pun Komisi Disiplin yang bersuara?," imbuhnya.

Keluhan tersebut wajar diungkapkan Balotelli. Sebab, sejak pertandingan berakhir, tak ada satu pun pernyataan keluar dari otoritas terkait. Padahal, dalam aturan FIFA jelas, pelecehan rasisme tidak boleh dilakukan dalam stadion.

(Baca juga: Awal 2017, Balotelli Bully PSG)

"Jadi apakah rasisme legal di Prancis? Atau hanya di Bastia? Sepakbola adalah olahraga yang luar biasa. Dan beberapa orang suporter Bastia menjadikannya kacau," keluh pemain berpaspor Italia tersebut.

Balotelli bukan sekali ini saja menjadi korban pelecehan rasis. Dia hampir selalu merasakan pengalaman tak mengenakkan ini setiap berpindah klub. Bahkan saat membela timnas Italia pun, kerap kali suporter lawan memperlakukannya dengan buruk.