Chapecoense Mulai Bangun Skuat dengan Pemain Pinjaman
- REUTERS/Jaime Saldarriaga
VIVA.co.id – Chapecoense kini memulai langkah pertama, dalam upaya membangun kembali skuat. Tragedi kecelakaan pesawat, menewaskan 19 pemain dan banyak ofisial, dari klub kecil yang sedang meroket, hingga dijuluki Leicester dari Brasil itu.
Dilansir dari Mirror, Kamis 22 Desember 2016, tragedi Chapecoense diiringi tangis air mata sedih sekaligus haru. Dunia bagai kembali diingatkan, tentang makna mendalam di balik sepakbola, yaitu solidaritas kemanusiaan.
Dunia sepakbola terguncang, kemudian ramai-ramai menunjukkan dukungan yang memicu rasa haru. Banyak klub, terutama di Brasil, menyatakan kesediaan untuk meminjamkan pemain mereka secara gratis bagi Chapecoense.
Chapecoense semestinya melawan Atletico Mineiro, dalam pertandingan terakhir musim lalu. Namun, pertandingan ditunda, rival mereka bahkan meminjamkan talenta muda potensial mereka, Dodo pada Chapecoense.
Dodo yang berusia 22 tahun, musim lalu dipinjamkan ke Figueirense, dan dikaitkan dengan Chapecoense sebelum tragedi kecelakaan pesawat. Paham akan ketertarikan Chapecoense pada Dodo, Atletico Mineiro menawarkan peminjaman tanpa ada biaya.
Atletico Mineiro bahkan masih bakal menanggung setengah gaji Dodo, selama masa peminjaman. Chapecoense juga telah merekrut kiper Elias dari Juventude, dan Douglas Grolli dari Cruzeiro. Keduanya juga didatangkan dengan status pemain pinjaman.
Vagner Mancini yang ditunjuk menjadi manajer setelah tragedi, yang menewaskan manajer sebelumnya, tidak membuang waktu untuk membangun skuat. Dia langsung menindaklanjuti peminjaman pemain-pemain berkualitas yang ditawarkan untuk dipinjamkan.
Aksi solidaritas klub-klub Brasil, tidak cuma menawarkan pemain pinjaman. Petinggi Coritiba, Corinthians, Palmeiras, Portuguesa, Santos, dan Sao Paulo bahkan menggalang petisi. Mereka meminta Chapecoense diberikan kekebalan dari risiko degradasi.
Para petinggi klub Brasil mengatakan bersedih, dan bersimpati dengan tragedi, serta bakal membantu sebesar mungkin. Mereka bersedia menunggu Chapecoense siap sepenuhnya, untuk bersaing secara mandiri di kompetisi tertinggi sepakbola Brasil.