Siapa Zorya, Lawan MU yang Tak Dikenal Mourinho?

Pemain Zorya Luhansk rayakan gol di Liga Europa
Sumber :
  • REUTERS/Valentyn Ogirenko

VIVA.co.id – Manchester United akan menghadapi Zorya Luhansk dalam lanjutan Liga Europa hari Kamis, 29 September 2016 atau Jumat dini hari WIB. Siapakah sang lawan dari Ukraina tersebut?

MU sebelumnya menelan kekalahan dari Feyenoord ada laga pertama Grup A lalu. Kini, Zorya yang bakal mengancam "Setan Merah" di fase grup. Ternyata tak ada yang banyak tahu mengenai sang lawan.

Bahkan, manajer MU, Jose Mourinho, mengakui kalau dirinya tidak begitu mengenal Zorya. Lalu siapakah mereka? Berikut latar belakangnya, yang dilansir dari berbagai sumber.

Kandang pertama Zorya dibangun atas perintah pribadi Vladimir llyich Lenin, diktator terkenal dari Uni Soviet. Jadi jejak komunis sangat tercium dalam klub ini.

Setelah sempat beberapa kali berganti nama dari Metalist, Avanhard, SC Zorya, FC Zorya Voroshilovgrad, sebelum akhirnya menggunakan nama FC Zorya Luhansk pada 1990 usai runtuhnya Soviet.

Sebelumnya, Zorya berkandang di Lenin Stadium pada 1951, tetapi akhirnya menjadikan Avanhard Stadium sebagai kandang mereka sampai 2014 sebelum rusak berat karena Perang Donbass, memaksanya mereka kembali pindah.

Zorya akan menggelar laga Liga Europa di Chornomorets Stadium di Odessa karena stadion mereka saat ini, Slatuvyh Arena di Zaporizhia, hanya bisa menampung 12 ribu penonton.

Ada cerita menarik kenapa mereka memilih Slatuvyh Arena. Keputusan itu imbas konflik yang terjadi di Ukraina yang membuat mereka "merantau" 386 kilometer dari Luhansk ke Zaporizhia.

Apa Prestasinya?

Zorya sempat mengejutkan banyak pihak saat menang di Soviet Higher League pada 1972, tetapi gagal kembali merebut gelar juara domestik sejak saat itu.

Tidak termasuk kualifikasi, Zorya satu-satunya merebut kemenangan di kompetisi Eropa saat tumbangkan APOEL di 1973-74. Artinya sudah 43 tahun mereka tak pernah menang di laga Eropa.

Zorya sendiri sebenarnya sudah bermain di Eropa sejak dua tahun belakangan ini, tetapi petualangan mereka selalu terhenti di babak play-off. Tumbang dari Feyenoord pada 2014-15 dan Legia Warsaw pada 2015-16.

Kali ini, mereka otomatis lolos ke Liga Europa setelah Dnipro Dnipropetrovsk mendapatkan sanksi tak boleh bermain di Eropa dari UEFA.

Pada 2015, bukannya prestasi, malah Zorya tersandung kasus match-fixing. Kabarnya 11 pemain dari tim U-19 mereka telah menerima $500 sampai $1000. Tindakan tegas langsung mereka lakukan dengan mencoret para pemain.

"Saya akan melarang pemain ini untuk mendekat, walaupun satu kilometer dari sepakbola. Saya pribadi akan terus memantau mereka. Kalau ada salah satu mereka bergabung dengan tim lain, saya akan katakan pada pelatihnya dan meminta untuk melepas mereka karena alasan ini," ujar pelatih Zorya, Yuriy Vernydub, dalam wawancara dengan ProFutbol.

Zorya sendiri baru merasakan sukses sejak tahun 2000-an saat diambil alih oleh pebisnis, Valeriy Bukayev. yang berhasil membawa mereka kembali ke kompetisi kasta tertinggi Ukraina.

Namun, kematian tragis Bukayev pada 2009 di usia 33 tahun akibat leukaemia mengejutkan banyak pihak. Istrinya, Marina, akhirnya melepas ke Yevhen Heller, yang kini berhasil membawa Zorya tampil di Eropa tiga kali beruntun.

(ren)