Emosional, Van Basten Sampaikan Rasa Duka Ditinggal Cruyff

Johan Cruyff.
Sumber :
  • guardian.co.uk

VIVA.co.id – Legenda hidup Timnas Belanda, Ajax Amsterdam, dan AC Milan, Marco van Basten, secara emosional menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Johan Cruyff.

Cruyff meninggal dunia di usia 68 tahun, usai bergulat dengan penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.

Sosok Cruyff memang tak bisa lepas dari aksi impresif yang pernah ditorehkan Van Basten. Saat masih berseragam Ajax Amsterdam, kerja sama keduanya berhasil mendaratkan gelar Piala Belanda dan Piala Winners musim 1986/1987.

Cruyff juga yang memoles Van Basten, sehingga bisa menjadi salah satu pemain depan paling tajam di eranya saat itu.

Van Basten mengenang saat pertama kali bejumpa dengan Cruyff. Selain itu, pria 51 tahun ini juga mengungkap kekaguman terhadap sang idola.

"Johan (Cruyff) selalu menjadi idola saya. Saya selalu menonton pertandingan Ajax di Eropa yang sangat hebat pada tahun 1970. Dengan pemain seperti Ruud Krol, Johan Neeskens, Sjaak Swart, dan tentu saja Cruyff. Saat masih muda, mereka memenangkan tiga gelar Piala Champions (sekarang Liga Champions) berurut-turut. Mereka hebat untuk disaksikan," ujar Van Basten dikutip Soccerway.

"Saya masih ingat saat pertama kali bertemu dengannya. Saya berusia 15 tahun atau lebih. Saya sangat terdorong untuk menjabat tangannya. Saya mengatakan kepadanya untuk mengingat nama saya," tuturnya.

Lebih emosional lagi, Van Basten mengatakan jika sosok Cruyff tak hanya berjasa bagi dirinya saja. Namun, pengabdiannya di dunia sepakbola telah berdampak besar bagi Belanda dan dunia.

"Saya rasa saya sangat menghormatinya. Saat ini dia sudah tiada, saya menyadari betapa besar yang pernah dia lakukan untuk sepakbola secara umum dan tentunya untuk Belanda," kata Van Basten. (ase)