Sepakbola Argentina Tersangkut Kasus Suap?
Kamis, 25 Juni 2015 - 07:13 WIB
Sumber :
- REUTERS/Marcos Brindicci
VIVA.co.id
- Isu tidak sedap terkait kasus penyuapan menghampiri dunia sepakbola. Isu ini dicuatkan koran Argentina La Nacion yang menyebut ada aksi penyuapan di laga Argentina melawan Republik Irlandia, 2010 silam.
Dalam artikel berjudul 'Kekuatan yang Vulgar' ditulis wartawan investigasi Ezequiel Fernandez Moores, disebutkan ada motivasi tersembunyi di balik laga persahabatan antara Argentina melawan Republik Irlandia.
Menurut Moores, laga itu merupakan prakarsa dari Federasi Sepakbola Argentina (AFA) yang menyarankan Presiden FIFA Sepp Blatter menggelar laga persahabatan akbar untuk menghibur Irlandia yang kecewa.
Republik Irlandia kala itu sedang kecewa gagal berlaga di Piala Dunia 2010 karena disingkirkan Prancis di babak playoff. Yang membuat mereka meradang adalah, mereka tersingkir lewat gol handsball Thierry Henry.
Baca Juga :
Moores pun mengklaim, Federasi Sepabola Irlandia (FAI) ditawari laga ujicoba dengan Argentina dan mendapat uang 5 juta euro dari FIFA, agar mengurungkan niat menggugat terkait kegagalan berlaga di Piala Dunia 2010.
Namun, pertandingan yang rencananya digelar pada 11 Agustus 2010 itu mendapat kritikan dari kubu Barcelona, karena khawatir Lionel Messi cedera. Sebab, di periode itu, Barcelona sedang menjalani tur pramusim di China.
Moores pun menuding AFA membayar 10 ribu dolar kepada setiap pemain Irlandia yang berlaga di laga ini untuk tidak mencederai Messi. Laga ini akhirnya dimenangkan oleh Argentina dengan skor 1-0 yang dicetak Angel Di Maria.
Tuduhan ini langsung dibantah FAI. Mereka menilai artikel Moores ini tidak berdasar. Mereka beralasan, laga ujicoba tersebut sudah direncanakan sejak setahun silam (Mei 2009), jauh sebelum playoff Piala Dunia 2010 berlangsung (November 2009).
"FAI membantah tuduhan tidak berdasar yang dibuat La Nacion. Laga itu diselenggarakan Kentaro dan diumumkan resmi, jauh sebelum playoff Piala Dunia," pernyataan resmi FAI dilansir The Guardian, Kamis 25 Juni 2015.
"Kami telah berkonsultasi dengan divisi hukum terkait artikel ini, dan kami berencana mengambil langkah lanjutan," lanjutnya. (one)