Gagal Gaet Mats Deijl, Federasi Sepakbola Malaysia: Kami tak Butuh Naturalisasi!

Wakil Presiden Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), Datuk Mohd Yusoff Mahadi
Sumber :
  • Utusan

Kuala Lumpur, VIVA – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) membuat pernyataan mengejutkan usai gagal menaturalisasi pemain klub Liga Belanda (Eredivisie) Go Ahead Eagles, Mats Deijl.

Sebagai informasi, FIFA menyatakan bahwa, Mats Deijl tidak memenuhi syarat untuk menjalani naturalisasi menjadi warga negara Malaysia.

FIFA menganggap, darah keturunan Malaysia Mats Deijl terlalu jauh, sebab bukan dari dari nenek atau kakek, tetapi dari buyut yang lahir di Singapura saat masih bergabung dengan wilayah Malaysia.

Pemain Go Ahead Eagles, Mats Deijl

Photo :
  • Instagram/Mats Deijl

Sementara FIFA menetapkan syarat maksimal pemain keturunan bisa dinaturalisasi jika punya asal darah dari kakek atau neneknya.

Adapun syarat pemain keturunan yang boleh dinaturalisasi tertuang pada Pasal 8 Peraturan yang Mengatur Penerapan Statuta FIFA terkait kelayakan mewakili tim nasional, (Regulations Governing The Application Of The Statutes).

Beberapa syarat tersebut di antaranya pemain harus lahir di negara tersebut, ibu maupun ayah pemain lahir di sana, kakek atau nenek juga lahir di negara terkait, atau pemain yang bersangkutan tinggal selama lebih dari lima tahun di negara tujuan.

Merespons ditolaknya proses naturalisasi Mats Deijl oleh FIFA, Wakil Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi diduga kecewa dengan putusan tersebut. Dia menyatakan bahwa Timnas Malaysia tidak butuh pemain naturalisasi.

Menurutnya, apabila Harimau Malaya dihuni 11 pemain seperti winger Johor Darul Ta'zim (JDT), Arif Aiman ​​​​Hanapi ia kembali menegaskan Timnas Malaysia tak butuh naturalisasi.

Yusoff Mahadi menilai, Arif Aiman memiliki kemampuan yang tak kalah jago dengan pemain naturalisasi yang berlaga di Eropa.

Pemain Timnas Malaysia, Arif Aiman ????Hanapi

Photo :
  • The Asian Game

Untuk mencetak pemain-pemain bertalenta seperti Arif Aiman, Yusoff Mahad menekankan pentingnya program pembinaan sepakbola nasional Malaysia.

"Program pembinaan harus berjalan karena ketika kita sudah berada di level tertentu, para pemain ini tahu bahwa mereka harus mencapai level tertentu," ujar Mohd Yusoff dikutip dari Harian Metro, Jumat 4 Oktober 2024.

"Ini bisa menjadi target mereka, misalnya kalau mau jadi pemain nasional, mereka harus seperti Arif Aiman. Arif Aiman ​​​​sudah menunjukkan level yang sama dengan pemain asing. Misalnya, kalau Arif Aiman ​​​​sudah ada 11, tentu kita tidak perlu lagi pemain dari luar negeri (naturalisasi),” pungkasnya.