Denmark Gagal Menang, Rasmus Hojlund Jadi Sorotan

Penyerang Timnas Denmark, Rasmus Hojlund
Sumber :
  • AP Photo/Matthias Schrader

Jerman – Timnas Denmark harus puas bermain imbang 1-1 saat berhadapan dengan Timnas Slovenia dalam pertandingan Grup C EURO 2024 di MHP Arena, Jerman pada Minggu malam WIB 16 Juni 2024. Penyerang Denmark, Rasmus Hojlund jadi sorotan.

Denmark awalnya bisa unggul lebih dulu dari Slovenia. Christian Eriksen mencetak gol pada menit 17 setelah meneruskan operan cantik dari Jonas Wind.

Denmark yang mendominasi permainan sayangnya tak bisa menambah jumlah golnya. Ada satu peluang emas yang didapatkan oleh Rasmus Hojlund pada menit 65 tapi tak bisa diselesaikan dengan baik.

Pada saat itu posisinya Hojlund sudah tinggal berhadapan dengan kiper Slovenia, Jan Oblak setelah Victor Kristiansen memberikan umpan silang mendatar. Tapi bola masih bisa dihalau Oblak dengan dadanya.

Justru Slovenia yang berhasil mencetak gol balasan ke gawang Denmark. Pada menit 77, Erik Janza melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Bola sempat mengenai kaki pemain Denmark dan membuat arahnya sulit ditebak oleh Kasper Schmeichel sebagai kiper.

Rasmus Hojlund saat Denmark hadapi Slovenia di EURO 2024

Photo :
  • AP Photo/Antonio Calanni

Potongan video kegagalan Hojlund mengkonversi peluang emas menjadi gol beredar di media sosial. Komentar yang ada mayoritas mengkritik penyerang asal klub Manchester United tersebut.

Penilaian negatif terhadap performa Hojlund bersama Denmark di laga perdana Grup C EURO 2024 itu semakin diperkuat dengan catatan statistik.

Main selama 83 menit, karena diganti oleh Yussuf Poulsen, statistik pemain berusia 21 tahun itu jauh dari kata memuaskan. Tercatat dia cuma sekali melepaskan satu tembakan, yaitu saat peluang tercipta.

Empat kali Hojlund mencoba melakukan dribel, tapi tidak ada satu pun yang berakhir sukses. Dalam duel perebutan bola di kaki pun, statistiknya tak memuaskan. Dari delapan situasi, dia cuma memenangkannya sekali.

Tercatat pula sembilan kali dia membuat Denmark kehilangan penguasaan bola. Dengan fakta tersebut, kritik banyak diarahkan kepadanya.