Terbentang Spanduk Bertuliskan 'Hentikan Genosida' di Final Liga Champions Wanita

Spanduk Bertuliskan 'Hentikan Genosida' di Pembukaan Final Liga Champions Wanita
Sumber :
  • Twitter

Spanyol – Final Liga Champions Wanita UEFA (UWCL) musim 2023/2024 telah berlangsung pada tanggal 25 Mei 2024 di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol.

Pertandingan ini mempertemukan dua tim kuat, yaitu FC Barcelona Femení dari Spanyol dan Olympique Lyonnais Féminin dari Prancis.

Pada momen tersebut, UEFA mengizinkan pengibaran bendera Palestina dengan tulisan "Stop Genocide (Hentikan Genosida)" sebelum kick-off laga final Liga Champions Wanita UEFA antara Barcelona vs Lyon saat lalu.

Dalam laga ini, Barcelona keluar sebagai Juara Liga Champions Wanita UEFA setelah mengalahkan Lyon dengan skor 2-0.

Sementara itu, Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengumumkan akan mengakui negara Palestina secara resmi pada Senin, 28 Mei 2024, menurut BBC.

Spanyol dan Irlandia menyatakan bahwa keputusan tersebut dibuat untuk mencapai perdamaian, bukan untuk menentang Israel atau mendukung Hamas.

Israel menanggapinya dengan negatif dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan menimbulkan konflik lebih lanjut di Israel dan Palestina.

Selain itu, Israel akan memanggil duta besar masing-masing dari ketiga negara tersebut. Sedangkan, pengakuan tiga negara tersebut diterima dengan baik oleh Hamas dan Otoritas Palestina.

Pada Rabu 22 Mei 2024, Norwegia menjadi negara pertama yang mengakui negara Palestina, setelah berkolaborasi dengan Spanyol dan Irlandia.

Perdana Menteri (PM) Norwegia, Jonas Gahr Støre, menyatakan langkah tersebut bertujuan mendukung kekuatan moderat yang mengalami kemunduran dalam konflik yang kejam dan berkepanjangan

Ia merujuk pada rencana yang disebut solusi dua negara, yakni sebuah keinginan untuk melihat Israel dan Palestina hidup berdampingan secara damai.

Setelah Norwegia membuat pengumuman, Irlandia dan Spanyol mengambil langkah yang sama.

“Hari ini, kami menyatakan dengan jelas dukungan kami terhadap persamaan hak atas keamanan, martabat manusia, dan penentuan nasib sendiri bagi masyarakat Palestina dan Israel,” kata Menteri Luar Negeri Irlandia, Micheál Martin.

Perdana Menteri (PM) Irlandia, Simon Harris, menekankan bahwa Hamas bukan melambangkan masyarakat Palestina.

“Keputusan hari ini untuk mengakui negara Palestina diambil untuk menciptakan masa depan yang damai," katanya.

Komentar Harris juga digaungkan oleh Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez, yang mengatakan tindakan itu tidak melawan Israel dan tidak melawan orang Yahudi

“Langkah ini tidak bermaksud mendukung Hamas, sesuatu yang sudah kami katakan sebelumnya. Pengakuan ini tidak melawan siapapun, melainkan untuk mendukung perdamaian dan hidup berdampingan," ucapnya.