Eks Pelatih PSM Makassar Bawa Tajikistan Jadi Debutan Piala Asia yang Mengejutkan
- AP Photo/Aijaz Rahi
Qatar – Timnas Tajikistan membuat kejutan di Piala Asia 2023. Mereka berhasil memenangkan pertandingan babak 16 besar menghadapi Timnas Uni Emirat Arab di Ahmed bin Ali Stadium, Qatar pada Minggu malam WIB 28 Januari 2024.
Tajikistan mengalahkan Uni Emirat Arab melalui adu penalti, setelah sepanjang 120 menit bermain imbang 1-1. Pada fase penentuan, lima eksekutor Tajikistan berhasil menuntaskan tugasnya, sedangkan satu dari Uni Emirat Arab gagal.
Kemenangan ini menjadi catatan luar biasa bagi Tajikistan. Karena ini adalah untuk pertama kalinya mereka turut serta dalam turnamen sepakbola bergengsi di Asia, dan berhasil lolos ke babak perempat final.
Hasil ini membuat Tajikistan menjadi tim kedua setelah Australia, yang melakukan debut di Piala Asia 2007, kemudian berhasil menembus babak perempat final.
Yang mereka singkirkan pun bukanlah tim biasa saja. Uni Emirat Arab dalam dua edisi Piala Asia terakhir selalu berhasil sampai ke empat besar. Di Piala Asia 2015, mereka menempati peringkat ketiga, dan setelah itu posisi empat besar jadi raihan.
Tangan Dingin Petar Segrt
Timnas Tajikistan ditangani oleh Petar Segrt, eks pelatih PSM Makassar. Di bawah arahannya, tim yang berada di luar peringkat 100 ranking FIFA itu bisa jadi kekuatan baru.
Tergabung ke dalam Grup A Piala Asia 2023, Tajikistan mengawalinya dengan imbang tanpa gol melawan China. Lalu mereka kalah 0-1 dari tuan rumah Qatar. Di laga terakhir, kemenangan 2-1 didapat atas Lebanon.
Tajikistan lolos ke babak 16 besar dengan status runner up Grup A. Ketika menghadapi Uni Emirat Arab yang statusnya runner up Grup C, mereka tidak diunggulkan. Tapi prediksi tersebut bisa dipatahkan.
"Tidak seorang pun yang akan tidur di Tajikistan malam ini. Saat kedudukan 1-1 di menit ke-94, semua orang merasa sedih, namun saya mengatakan kepada para pemain untuk segera bangkit. Jika Anda terjatuh, bangkitlah," kata Petar Segrt dalam konferensi pers usai pertandingan.
Segrt tak berhenti memberi motivasi kepada anak asuhnya. Hasilnya pun memuaskan. Karakter para pemain yang penuh semangat juang berujung kepada hasil yang mengejutkan sepakbola Asia.
"Saya berteriak kepada mereka. 'Ayo, semuanya mungkin. Jangan menyerah.' Inilah karakter pemain, pelatih, negara, dan semangat juangnya. Pada akhirnya, itu juga keberuntungan. Saya tahu impian saya, berikutnya adalah melaju ke babak selanjutnya."