Gagalkan Tiga Tendangan Penalti Jepang, Kiper Kroasia Cetak Sejarah di Piala Dunia
- AP Photo/Luca Bruno
VIVA Bola – Timnas Kroasia mempunyai pahlawan baru. Dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022 melawan Timnas Jepang, Vatreni tampil sebagai pemenang dalam drama adu penalti pertama di turnamen edisi kali ini.
Dan saat itulah Dominik Livakovic membuktikan dirinya kepada dunia.
Kiper Dinamo Zagreb yang berusia 27 tahun itu menyelamatkan dua sepakan penalti pertama Jepang yang dieksekusi Takumi Minamino dan Kaoru Mitoma.
Takuma Asano mampu membobol gawang Livakovic pada percobaan ketiga. Namun, Livakovic bangkit lagi ketika dia memblok tendangan keempat dari Maya Yoshida.
Mengutip Opta Joe, Livakovic membuat sejarah dengan menjadi kiper ketiga dalam sejarah Piala Dunia yang melakukan tiga penyelamatan dalam satu adu penalti.
Dia mengikuti jejak kiper Portugal Ricardo yang menyelamatkan tiga penalti saat melawan Inggris di perempatfinal Piala Dunia 2006 untuk memenangkan babak tos-tosan dengan skor 3-1.
Selain itu, Livakovic juga menyamai pencapaian kompatriotnya, Danijel Subasic, yang menyelamatkan tiga penalti saat Kroasia berjumpa Denmark di babak 16 besar Piala Dunia 2018 untuk memenangkan babak adu penalti dengan skor 3-2.
Laga Jepang melawan Kroasia memang menjadi pertandingan yang paling seimbang di antara duel 16 besar lainnya di Piala Dunia 2022. Vatreni coba main dengan penguasaan bola, sedangkan Samurai Biru tampil ekstra defensif sambil sesekali melancarkan serangan balik cepat.
Gol dari Daizen Maeda di menit 43 dan Ivan Perisic di menit 55 membuat pertandingan berjalan dengan ketat. Bahkan, aliran bola yang lebih sering berkutat di lini tengah memaksa laga harus diselesaikan melalui drama adu penalti.
Di babak tos-tosan, Kroasia lebih beruntung karena tiga dari empat penendang mereka berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sementara itu, tiga dari empat penendang Jepang gagal membobol gawang Livakovic.
Hasil ini tentu saja membuat Kroasia lolos ke babak perempatfinal dan akan menghadapi Brasil. Sedangkan bagi Jepang, kekalahan ini memupus harapan mereka untuk pertama kalinya lolos ke babak delapan besar Piala Dunia.