Hujan kartu saat AC Milan Digasak Chelsea, Tonali Soroti Wasit: Konyol dan Memalukan
- Twitter: Chelsea FC
VIVA – Gelandang AC Milan, Sandro Tonali mengejek kepemimpinan wasit Daniel Siebert yang dinilainya merusak pertandingan Liga Champions antara AC Milan dengan Chelsea. Dia menyebut Daniel Siebert seperti memimpin pertandingan bola basket.
Seperti diketahui, AC Milan digasak Chelses dalam lanjutan Grup E Liga Champions di San Siro, Selasa 11 Oktober 2022 (Rabu dini hari tadi). Dua gol kemenangan Chelsea dicetak Jorginho (pen 21') dan Pierre Aubameyang (34').
Wasit tampak berlebihan di babak pertama. Tak hanya memberi penalti dan kartu merah untuk sentuhan ringan Fikayo Tomori di bahu Mason Mount di menit ke-18, tetapi juga memberikan lima kartu kuning lainnya di sepanjang babak pertama.
Wasit total mengeluarkan sembilan kartu kuning dan satu kartu merah. Mudahnya wasit memberikan kartu kuning dinilai Tonali membuat permainan terganggu. Khususnya saat salah satu pemain AC Milan dikartu merah saat laga berjalan 18 menit.
“Ada begitu banyak insiden seperti itu dalam sebuah laga. Ketika wasit memberikan penalti dan kartu merah untuk sentuhan seperti itu, jadi seperti bola basket di mana setiap sentuhan adalah pelanggaran," kata Tonali kepada Sky Sport Italia.
“Kami juga mendapat beberapa kartu kuning yang konyol dan memalukan di babak pertama saja. Kami harus melihat sisa pertandingan. Kami mencoba bermain dengan bangga dan penuh semangat, meskipun dalam situasi yang sangat sulit."
“Ini mengecewakan untuk semua penggemar yang datang ke sini malam ini, memadati stadion dan mengharapkan pertandingan yang berbeda. Kami berterima kasih kepada mereka karena telah datang,” lanjut Tonali.
Dengan kemenengan 2-0 atas AC Milan, Chelsea berada di puncak grup dengan koleksi tujuh poin dari empat laga. Diikuti oleh RB Salzburg dengan enam poin, AC Milan dan Dinamo Zagreb dengan koleksi empat poin.
“Masih ada dua pertandingan lagi. Kami harus menang, hanya itu yang bisa kami lakukan, tanpa melihat penalti dan kartu merah di pertandingan ini. Peluang masih di tangan kita," jelas Tonali.
"Kami harus kuat dan mampu mengubah kemarahan ini menjadi semangat. Kekecewaan karena tidak bermain seperti AC Milan di pertandingan pertama, kemarahan pada keputusan wasit di laga malam ini, kami harus mengubah semuanya menjadi energi positif untuk dua pertandingan berikutnya.”