Ada Peran Presiden Prancis di Balik Keputusan Mbappe Bertahan di PSG

Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Sumber :
  • Politico Europe

VIVA – Ternyata, ada peran presiden Prancis, Emmanuel Macron di balik keputusan Kylian Mbappe memperpanjang kontrak dengan Paris Saint-Germain ketimbang bergabung ke Real Madrid.

Teka-teki masa depan Mbappe akhirnya berakhir pada dua pekan lalu. Setelah hampir satu tahun berseliweran laporan tentang masa depan Mbappe, penyerang internasional Prancis itu akhirnya memutuskan tetap bersama PSG.

Kylian Mbappe memperpanjang kontrak di PSG hingga 2025.

Photo :
  • AP Photo/Michel Spingler

Real Madrid memang telah berusaha untuk mendapatkan Mbappe sejak musim panas 2021, ketika mereka mengajukan tawaran 180 juta poundsterling. Meskipun saat itu menuju tahun terakhir kontraknya, PSG tetap mencari cara untuk tidak kehilangan Mbappe.

Raksasa Ligue 1 itu sangat ngotot untuk tidak menjual Mbappe. Bahkan, mereka pantang menyerah untuk membujuk Mabppe agar menandatangani kesepakatan baru.

Pada September 2021, ada klaim bahwa pihak PSG meminta bantuan Macron untuk membujuk pemenang Piala Dunia 2018 itu bertahan di Paris, dan tampaknya orang nomor satu di Prancis tersebut memang melakukannya.

"Saya tidak pernah terlibat dalam transfer apapun," kata Macron, seperti dikutip Marca, Minggu 5 Juni 2022.

"Sederhananya, seperti warga negara lainnya, ketika menyangkut masalah olahraga, saya selalu ingin melihat permainan yang bagus dan menyemangati tim, terutama Olympique Marseille, karena saya suka mereka."

"Ya, memang benar mereka telah berbicara dengan Kylian Mbappe sebelum dia membuat keputusan tegas tentang masa depannya."

"Dalam pembicaraan itu, saya membatasi diri untuk menasihati dia, dengan cara yang benar-benar informal, agar tetap tinggal di Prancis. Saya pikir itu adalah tanggung jawab saya sebagai presiden untuk membela negara ketika diminta secara informal dan ramah," ungkapnya.

Tentu saja Macron harus memiliki pendapat tentang bagaimana menjadikan negara yang dipimpinnya lebih baik jika Mbappe bertahan dan juga untuk menjaga reputasi Ligue 1 karena mampu mempertahankan nama-nama besar.

LaLiga tentu terganggung dengan keputusan pemain berusia 23 tahun itu untuk tidak pindah ke Spanyol, dengan presiden liga tersebut Javier Tebas mengklaim bahwa hal itu adalah penghinaan terhadap sepakbola.

UEFA pun benar-benar tidak tertarik untuk mendengarkan keluhan LaLiga, dengan mengatakan bahwa mereka tak akan melakukan tindakan apapun usai operator Liga Spanyol tersebut membuat keluhan resmi tentang PSG.