Kemunculan Wacana Liga Super Eropa di Tengah Perang Bikin UEFA Muak
- istimewa
VIVA – Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mengecam Barcelona, Real Madrid, dan Juventus atas rencana lama mereka yang masih terus berlanjut untuk melepaskan diri dari struktur tradisional sepakbola Eropa dan menciptakan Liga Super Eropa. Ceferin mengaku, muak dan lelah untuk membicarakan hal tersebut.
Sebelumnya, ada kabar bahwa Presiden Juventus, Andrea Agnelli, akan mengumumkan proyek Liga Super jilid kedua dalam acara Bussines of Football Summit Financial Times, pada Kamis 3 Maret 2022.
Ditanya mengenai hal tersebut, Ceferin bersama Presiden LaLiga, Javier Tebas, tidak bisa menahan diri saat berbicara tentang kemunculan lagi proyek Liga Super Eropa.
"Saya muak dan lelah membicarakan proyek yang tidak ada hubungannya dengan sepakbola," kata Ceferin kepada media Spanyol Cope.
"Pertama, mereka memulai ide omong kosong ini di tengah pandemi dan sekarang saya terus membaca artikel bahwa mereka merencanakan sesuatu yang lain di tengah perang."
"Mereka hidup di dunia paralel. Mereka bisa bermain di kompetisi mereka sendiri, tetapi jika mereka melakukannya, mereka tidak akan bermain di kompetisi kami," ujarnya.
Proyek Liga Super pertama kali diumumkan pada April 2021, dengan 12 klub Eropa menyatakan niat mereka untuk melepaskan diri dari struktur tradisional sepakbola Eropa dan menciptakan kompetisi tertutup mereka sendiri.
Namun, rencana tersebut runtuh dalam kurun waktu 48 jam setelah enam klub Inggris yang terlibat menarik diri. Kemudian, tiga klub lainnya, Atletico Madrid, Inter Milan, dan AC Milan juga tidak mau terlibat lagi.
Meski telah kehilangan sembilan klub, Barcelona, Real Madrid, dan Juventus masih belum menyerah. Mereka tetap ngotot untuk mewujudkan Liga Super Eropa.