Tuan Rumah Piala Afrika Diganggu Konflik Senjata Pro Kemerdekaan

Timnas Aljazair melawan Senegal di final Piala Afrika 2019
Sumber :
  • twitter.com/caf_online

VIVA – Kamerun akan jadi tuan rumah Piala Afrika 2021. Ajang itu akan dimulai pada 9 Januari 2022. Tapi, beberapa hari sebelum penyelenggaraan, muncul konflik yang mengancam keamanan.

Sejumlah kendaraan lapis baja terlihat berpatroli di jalan Limbe, wilayah Barat Daya Kamerun. Di sana sedang terjadi konflik yang dipicu oleh kelompok pro kemerdekaan.

Konflik ini sejatinya sudah ada sejak 2017, tapi kini muncul lagi. Serangan bersenjata dilakukan oleh kelompok yang ingin memisahkan diri dengan identitas Ambazonia. Sejauh ini, telah menewaskan 3.000 orang dan memaksa hampir satu juta orang mengungsi.

Kekerasan semakin memburuk pada tahun ini. Karena kelompok pro kemerdekaan telah melakukan improvisasi serangan dengan penggunaan bahan peledak.

"Ketakutan saya adalah fenomena ledakan bom yang baru-baru ini terjadi di bagian lain. Bisa jadi fenomena umum selama Piala Afrika ini," kata jurnalis lokal, Honore Kuma.

Konflik bersenjata bukan cuma satu-satunya ancaman bagi penyelenggaraan Piala Afrika 2021. Belakangan banyak yang takut akan penyebaran COVID-19 varian omicron.

Para pemain Timnas Kamerun

Photo :

Stadion Omnisport Limbe akan jadi salah satu lokasi penyelenggaraan Piala Afrika 2021. Di sana akan bermain Tunisia, Mali, Mauritania, dan Gambia yang tergabung dalam Grup F.

Menghadapi kekhawatiran akan keamanan, pihak berwenang mengaku sudah punya rencana. Tapi mereka merahasiakan prosedur keamanan yang akan diterapkan.

Polisi bersenjata dan tentara sudah ditempatkan di beberapa persimpangan utama. Banyak juga didirikan pos pemeriksaan di jalan menuju kota.

"Piala Afrika akan berlangsung dalam kondisi yang sangat baik. Tidak ada alasan untuk khawatir," kata Emmanuel Ledoux, pejabat senior wilayah Fako yang meliput Limbe dan Buea. (ant)