5 Kemunduran Terbesar Lionel Messi yang Sangat Memalukan
- instagram.com/psg
VIVA – Kemunduran terbesar Lionel Messi mungkin sudah dilupakan oleh para penggemar sepak bola di dunia. Sebab, ia mempunyai karier yang sangat sukses di dalam dunia sepak bola. Bintang asal Argentina tersebut telah meraih banyak gelar, baik untuk pribadi atau bersama tim yang dibela. La Pulga, julukan Messi, pernah meraih 10 gelar La Liga dan empat Liga Champions ketika bermain bersama Barcelona. Lionel Messi juga baru saja meraih Copa America bersama timnasnya, Argentina.
Pemain yang saat ini tengah membla PSG tersebut juga memiliki koleksi piala paling bergengsi dalam dunia sepak bola dengan peraihan 6 Ballon dOr. La Pulga bahkan difavoritkan untuk bisa kembali meraih Ballon dOr tahun ini. Walaupun demikian, Messi juga tetap manusia biasa. Pemain yang tengah berusia 34 tahun tersebut, gagal untuk mencegah timnya kalah serangan lawan, bahkan kadang dengan skor telak. Nah, berikut adalah kemunduran terbesar Lionel Messi yang disadur dari Sportskeeda.
Lantas, Apa Saja Kemunduran Terbesar Lionel Messi?
1. Argentina 1-6 Bolivia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2010
La Pulga harus menerima kekalahan telat ketika sedang membela Timnas Argentina. Kekahalan yang sangat memalukan tersebut terjadi ketika melawan Bolivia tahun 2009 pada kualifikasi Piala Dunia 2010. Padahal, Bolivia merupakan salah satu tim terlemah di Amerika Selatan.
Namun, markas mereka yang berada di La Paz dan berada di ketinggian sekitar 3.600 meter di atas permukaan laut sering menjadi tempat terburuk untuk tim lawan. Hal ini dikarenakan kadar oksigen yang sangat tipis, Argentina akhirnya meraih kekalahan dengan skor telak 1-6 atas Bolivia. Tim ini masih diuntungkan, karena kekalahan tersebut tidak berakibat pada Argentina yang tetap lolos pada Piala Dunia 2010.
2. Argentina 0-4 Jerman dalam Piala Dunia 2010
Sesudah lolos ke dalam putaran final Piala Dunia 2010, perjalanan Argentina ketika di Afrika Selatan tak berjalan mulus. Mereka harus kembali menerima kekalahan dengan skor yang besar. Ketika itu, Argentina tengah melawan Jerman dalam babak perempat final.
Ketika itu, La Pulga yang masih menjadi andalan pelatih Diago Maradona dan bermain selama 90 menit dalam pertandingan tersebut. Tapi, Messi dan timnya tidak dapat berbuat banyak. Akhirnya, harus menelan kekalahan dengan perolehan skor 0-4 dan terbuang dari pertandingan.
3. Barcelona 0-4 atas Bayern Munchen dalam Liga Champions 2012/2013
Dalam Liga Champions 2012/2013, Barcelona harus menelan kekahalan ketika berhadapan dengan Bayern Munchen dalam semifinal. Klub ini harus tersingkir dengan cara yang sangat menyakitkan. Dalam leg 1 di Allianz Arena, Barcelona takluk dari klub asal Jerman tersebut dengan skor akhir 4-0.
Thomas Muller sukses meraih dua gol pada pertandingan tersebut. Bukan malah membalas, klub yang berasal dari Katalan tersebut harus menelan kekalahan di Camp Nou. Lionel Messi dan kolega takluk dengan skor 0-4, sehingga mereka harus terdepak dengan agregat 0-7.
4. Barcelona 0-4 Liverpool dalam Liga Champions 2018/2019
Liverpool juga pernah mempersembahkan kekalahan terburuk untuk sang bintang, Lionel Messi. Kabar pahit tersebut terjadi ketika babak semifinal Liga Champions 2018/209. Dalam leg pertama, Barcelona sukses mengalahkan Liverpool dengan skor meyakinkan 3-0.
Tetapi, Blaugrama terdampak comeback dalam pertemuan kedua di Andield. Tampil berada di depan pendukung lawan, Barcelona akhirnya meraih kekalahan dengan skor 0-4. Akhirnya, Liverpool sukses membalikkan agregat menjadi 4-3 dan maju ke final.
5. Barcelona 2-8 Bayern Munchen dalam Liga Champions 2019/2020
Barcelona kembali menelan kabar buruk setelah kembali berhadapan dengan Bayern Munchen dalam babak perempat final Liga Champions 2019/2020. Barca diinjak habis-habisan oleh tim yang berasal dari Jerman tersebut. Karena dihadang pandemik Covid-19, kedua tim ini hanya bia bertanding satu kali di tempat netral.
Ketika bermain di Portugal, Barcelona tidak bisa bangkit dengan meraih skor 2-9. Hasil tersebut membuat kekalahan terbesar dalam sejarah Barcelina di Liga Champions. Kekalahan tersebut juga membuat sang pelatih Quique Setuen dipecat pada akhir musim.